Salin Artikel

Kontras Temukan 5 Kasus Dugaan Kekerasan oleh Polisi Sepanjang Januari-Februari

Koordinator Kontras Dimas Bagus Arya mengatakan, ada lima kasus yang ditemukan pihak Kontras sepanjang Januari-Februari dengan beragam bentuk.

"Adapun lima peristiwa itu terbagi menjadi tiga kasus, yakni dua kasus salah tangkap, dua kasus salah tembak, dan satu kasus penyiksaan terhadap tahanan yang menyebabkan korban meninggal dunia," kata Dimas dalam keterangan tertulis, Senin (19/2/2024).

Dimas menyampaikan, kasus pertama yang menyebabkan korban meninggal dunia terjadi di Ketapang, Kalimantan Barat.

Korban berinisial RP ditangkap 24 Januari pukul 11 malam waktu setempat.

"Berselang satu hari setelah penangkapan, korban dikembalikan dengan keadaan sudah tidak bernyawa," tutur Dimas.

Berdasarkan kesaksian keluarga, jenazah korban penuh dengan luka memar, lebam, dan ada bekas jahitan yang terlihat seperti luka tembakan peluru.

"Di bagian kening kanan atas terdapat luka terbuka disertai lebam dan di lengan kirinya terdapat luka lebam membiru, sehingga kuat dugaan kalau korban meninggal dunia akibat tindak penyiksaan yang dilakukan oleh oknum Kepolisian Sat Reskrim Polres Ketapang," ucap Dimas.

Kasus kedua terjadi pada 30 Januari 2024 dengan korban berinisial AAP. Korban ditangkap Polres Kabupaten Gorontalo dan dituduh terlibat aksi perkelahian.

Selain menjadi korban salah tangkap, korban juga mengalami luka memar yang cukup parah di area mata sebelah kiri. Kejadian ini dilaporkan oleh keluarga korban ke Polda Gorontalo.

Kasus ketiga terjadi di hari yang sama di Kendari, Sulawesi Tenggara. Mahasiswa STIE 66 Kendar terkena peluru nyasar saat anggota polisi sedang memburu bandar sabu di area SPBU daerah Baruga dekat Mako Brimob Polda Sultra.

"Keluarga korban akhirnya melaporkan peristiwa ini ke Propam Polda Sultra," kata Dimas.

Kasus keempat yaitu salah tangkap yang menimpa suami istri atas nama Subur dan Titin pada 7 Februari 2024 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Terakhir, peristiwa salah tembak di Kendari, Kecamatan Puuwatu, Sulawesi tenggara pada 11 Februari 2024.

Polisi yang berada di tempat itu kemudian mengeluarkan tembakan peringatan.

"Tidak lama berselang, terdengar suara pecahan kaca di rumah FS. Setelah diperiksa oleh keluarga korban, keluarga melihat bahwa punggung korban berdarah dan segera dibawa menuju rumah sakit Bhayangkara, Kendari," ujar Dimas.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/19/21143191/kontras-temukan-5-kasus-dugaan-kekerasan-oleh-polisi-sepanjang-januari

Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPGĀ 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPGĀ 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke