Salin Artikel

Ajak Jaga Demokrasi, Anies: Jangan sampai Pola Rezim Orde Baru Muncul

Hal itu disampaikan Anies dalam live TikTok yang diunggah di kanal YouTubenya, Senin (19/2/2024).

Anies awalnya mengatakan, saat ini kebebasan memilih dirasakan dan dinikmati banyak orang, tidak seperti saat rezim orde baru yang pilihannya dibatasi dan diarahkan.

"Ketika kita sekarang menikmati demokrasi ini, kebebasan memilih segala, ini harus kita jaga, ada masa di mana seseorang menginginkan kebebasan memilih, waktu itu kita ada periode kita tidak bebas milih loh," katanya.

"Partainya cuma tiga, kemudian sudah diarahkan, pemilu itu seperti teater aja, walaupun penghitungan suaranya itu benar, tapi sebelum masuk TPS (Tempat Pemungutan Suara) sudah diarahkan, sudah ada tekanan, ada paksaan," ujar Anies lagi.

Dia lantas bercerita, saat orde baru sudah terlihat tempat pemungutan suara dikuasai oleh partai pemerintah.

Bukan karena manipulasi suara, tetapi karena pemilihnya diarahkan untuk memenangkan partai penguasa saat itu.

"Nah, jangan sampai sekarang kita sudah bebas tapi pola-pola seperti itu muncul dan itu mengganggu proses demokrasi kita, itu yang harus kita jaga sama-sama," kata Anies.

Oleh karena itu, Anies mengajak agar semua pihak ikut dalam gerakan perbaikan pemilu dengan cara melaporkan kecurangan dan kekurangan yang terjadi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Dan ini prosesnya panjang, kita harus sama-sama melakukan perbaikan. Kita menemukan. Teman-teman juga pasti menemukan kekurangan-kekurangan. Kekurangan harus kita perbaiki biar besok kita bisa lebih baik," ujar Anies.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/19/16400171/ajak-jaga-demokrasi-anies-jangan-sampai-pola-rezim-orde-baru-muncul

Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke