Salin Artikel

PP Muhammadiyah Imbau Semua Pihak Bersabar Menanti Hasil Pemilu Resmi KPU

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengimbau agar semua pihak, baik dari calon presiden dan calon wakil presiden, calon anggota legislatif hingga partai politik bersabar menunggu hasil penghitungan manual dari Komisi Pemilihan Umum.

"Agar bersabar menanti hasil akhir pemilu yang akan disampaikan secara resmi oleh KPU," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (15/2/2024).

Abdul Muti meminta agar semua pihak tidak terburu-buru mengambil kesimpulan hasil pemilu berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga survei.

Di sisi lain, PP Muhammadiyah juga mengingatkan agar semua pihak menjaga sikap saling menghormati dan tenggangrasa.

Paslon yang nantinya ditetapkan sebagai pemenang diminta untuk tidak jemawa dengan kemenangannya.

"Bagi yang kalah hendaknya berjiwa besar dan legawa menerima hasil pemilu," imbuh dia.

Abdul Muti juga mengingatkan, apabila ada pihak yang keberatan dengan hasil pemilu bisa diselesaikan lewat jalur Mahkamah Konstitusi dan tidak menempuh cara pengerahan masa.

"Yang berpotensi memicu kekerasan dan konflik horizontal," ucapnya.

Terakhir, Abdul Muti mengapresiasi masyarakat yang telah berpartisipasi dan menggunakan hak pilih dengan penuh tanggungjawa dan tertib.

Juga mengapresiasi penyelenggara pemilu mulai dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

"Dan semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan pemilu sehingga berlangsung aman, tertib, dan lancar mulai dari proses pemungutan hingga perhitungan suara," pungkas Abdul Muti.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/15/15032211/pp-muhammadiyah-imbau-semua-pihak-bersabar-menanti-hasil-pemilu-resmi-kpu

Terkini Lainnya

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

Nasional
Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Nasional
Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Nasional
PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

Nasional
PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri buat Regenerasi

PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri buat Regenerasi

Nasional
Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Nasional
Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Nasional
Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Nasional
Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Nasional
Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Nasional
Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan 'Single Persecution' dalam Kasus Korupsi

Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan "Single Persecution" dalam Kasus Korupsi

Nasional
Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke