Salin Artikel

[GELITIK NASIONAL] Janji-janji dan Ambisi Tiga Capres-Cawapres di Kampanye Terakhir...

JAKARTA, KOMPAS.com - Selamat pagi pembaca setia Kompas.com, semangat pagi. Mengawali hari ini, kami suguhkan ulasan peristiwa politik penting yang terjadi sepekan kemarin. Sebab, sejumlah manuver politik terlalu menarik untuk dilewatkan begitu saja oleh pembaca setia.

Pekan lalu menjadi pekan penutup masa kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Masa kampanye yang dimulai pada 28 November 2023, resmi berakhir pada Sabtu, 10 Februari 2024.

Terhitung sejak 11 Februari hingga 13 Februari 2024, tahapan pemilu memasuki masa tenang. Setelahnya, pada 14 Februari 2024, akan digelar pemungutan suara secara serentak.

Menutup masa kampanye, tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) peserta Pilpres 2024 menggelar kampanye akbar di wilayah yang berbeda-beda. Janji-janji politik dan harapan pun diserukan di hadapan massa untuk yang terakhir kalinya.

1. Anies-Muhaimin

Pada hari terakhir kampanye, pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, menggelar kampanye bertajuk “Kumpul Akbar Ber1 Berani Berubah” di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.

Sejak pagi, massa telah memadati stadion berkapasitas 82.000 tempat duduk itu. Massa juga memadati lapangan JIS yang diperkirakan mampu menampung 10.000 orang, serta area di luar stadion di sekitar JIS.

Anies bercerita bahwa lautan massa sempat menghambat perjalanannya menuju JIS. Dia membutuhkan waktu kurang lebih dua jam perjalanan untuk sampai ke stadion. Padahal, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menginap di hotel kawasan Ancol yang berjarak sekitar tiga kilometer dari JIS.

Sementara, Muhaimin mengaku harus berjalan hingga 3,5 kilometer untuk masuk ke area JIS, lantaran jalanan menuju JIS dipadati massa.

Rangkaian acara kampanye Anies-Muhaimin sedianya dimulai pada pukul 06.30 WIB. Namun, massa telah menyemut sebelum pukul 05.00 WIB. Anies dan Muhaimin sendiri baru berpidato menjelang siang hari, sekitar pukul 10.30 WIB.

Dalam pidatonya, Anies menyebut bahwa dirinya akan melawan jika terjadi indikasi kecurangan Pemilu 2024. Namun, jika pemilu berjalan adil, Anies mengaku akan tetap menjaga sikap damai.

"Kita hadapi dengan kecintaan sebagai warga Indonesia sebagai anak bangsa, tetapi bila mereka melakukan kecurangan, bila mereka tidak menjalankan yang adil maka kita siap untuk melawan," katanya.

“Kita mengirimkan pesan kepada semua, rakyat Indonesia menginginkan praktek demokrasi yang mengandalkan kepada keadilan, yang mengandalkan kepada keterbukaan, yang mengandalkan kepada tingginya penghormatan kepada etika," ujar Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini menyebut, etika menjadi nomor satu dalam gerakan perubahan yang ia usung bersama Muhaimin. Ia berjanji akan mengembalikan etika dalam bernegara jika kelak terpilih sebagai presiden.

"Ini semua kita kerjakan dengan kesadaran penuh, bahwa perjuangan ini tidak bisa dikerjakan sendirian," kata Anies.

"Karena itu, kepada semua yang hadir di sini, kita ingin membawa pesan perubahan yang ingin kita bawa diiringi dengan perasaan cinta kasih, dengan perasaan Rahim dan Rahman, perasaan merangkul semua, perasaan welas asih," ujarnya lagi.

Prabowo-Gibran

Sementara, pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menggelar kampanye terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.

Massa yang mayoritas memakai baju biru memadati area GBK sejak Sabtu pagi, kendati pintu stadion baru dibuka pada siang hari. Prabowo sendiri baru berpidato menjelang sore hari, sekitar pukul 15.00 WIB.

Dalam pidatonya, Prabowo mengajak pendukungnya berkampanye secara santun. Menteri Pertahanan itu juga meminta para pendukungnya tidak menyakiti pihak lain.

Prabowo lantas berdoa kepada Allah SWT, meminta supaya dirinya dan Gibran diberikan kekuatan dalam menerima mandat dari rakyat jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden selanjutnya.

"Saya berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Saya berdoa kehadirat Allah SWT, Tuhan Maha Besar. Tuhan Maha Kuasa. Hanya kepada-Mu lah kami berdoa. Hanya kepada-Mu lah kami meminta tolong," ujar Prabowo.

"Ya Allah, berilah kekuatan kepada kami agar kami kuat terima amanat dari rakyat Indonesia. Agar kami memiliki kemampuan kearifan, kecerdasan, keberanian, kejujuran, keikhlasan untuk melindungi rakyat Indonesia. Untuk menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia," katanya lagi.

Dalam pidatonya, Prabowo juga kembali menyinggung program makan siang dan susu gratis yang jadi unggulannya bersama Gibran. Menurut Prabowo, jika ada yang menilai program makan siang untuk anak-anak tidak penting, maka orang tersebut tidak waras.

"Saudara-saudara sekalian, yang mengatakan makan untuk anak-anak kita tidak penting menurut saya bukan orang yang waras, bukan orang yang cinta Tanah Air," lanjutnya.

Prabowo menyebut, jika dirinya menjadi presiden, seluruh menterinya harus setuju dengan program makan siang dan susu gratis. Ia berjanji untuk merealisasikan program tersebut buat seluruh anak Indonesia.

"Saya tidak ragu-ragu, Prabowo-Gibran akan memberi makan siang untuk anak-anak Indonesia. Saya katakan nanti, siapa yang mau masuk kabinet, siapa yang jadi menteri saya harus setuju anak-anak diberi makan siang. Kalau kau tidak setuju, ndak usah gabung di kabinet Prabowo Subianto," ujarnya lagi.

Ganjar-Mahfud

Berbeda dari Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran yang menggelar kampanye terakhir di Jakarta, pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, menutup kampanye di Solo dan Semarang, Jawa Tengah.

Di Solo, rangkaian kampanye Ganjar-Mahfud bertajuk “Hajatan Rakyat” dimulai dengan kirab budaya yang mengantar pasangan capres-cawapres itu menggunakan 21 gerobak sapi. Arak-arakan Ganjar-Mahfud bergerak dari Jalan Jenderal Sudirman, melewati Balaikota Solo dan berakhir di Benteng Vastenburg, Kota Solo.

"Melawanlah dengan cara yang benar, melawanlah dengan ketenangan, bagaimana caranya? Tidak sulit. Anda cukup datang 14 Februari dan menentukan pilihan untuk mencoblos nomor berapa? Nomor berapa? Nomor berapa?" kata Ganjar yang dijawab "nomor 3" oleh para pendukungnya.

"Itulah perlawanan sejati yang bisa ditunjukkan oleh rakyat, karena kami tidak bisa mengerahkan kekuatan, kami tidak bisa menggerakkan aparatur," ujar dia.

Sebaliknya, Ganjar menyebut bahwa pihaknya hanya memiliki hati nurani dan keikhlasan untuk menentukan kepemimpinan ke depan.

"Dan itu adalah suara panjenengan semuanya. Terima kasih, terima kasih Solo, terima kasih Jawa Tengah," ucap Ganjar.

Dari Solo, Ganjar-Mahfud bergerak ke Semarang. Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu yakin dirinya dan Mahfud bakal menang di Jateng yang dikenal sebagai “kandang banteng”.

"Kalau kita melihat hari ini di Jawa Tengah, insya Allah (menang) mutlak, kandang banteng akan menunjukkan (kemenangan)," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Sementara, Mahfud yang juga turut berpidato, berjanji akan menyelesaikan semua persoalan yang dihadapi masyarakat jika dia dan Ganjar terpilih sebagai pemimpin RI selanjutnya. Apalagi, katanya, tengah terjadi krisis demokrasi di Indonesia.

"Ada banyak pelajaran tentang arah perjalanan bangsa ini, ada masalah utama yang kami lihat menjadi kegelisahan orang banyak di Indonesia, yaitu tabir gelap demokrasi dan hilangnya keadilan ekonomi. Demokrasi Indonesia tengah mengalami krisis dan terancam eksistensinya," kata Mahfud dalam hajatan rakyat di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu menyinggung tentang maraknya korupsi, penyalahgunaan hukum, hingga pelanggaran konstitusi. Ia juga menyentil sejumlah problem, seperti akses kesehatan yang tidak merata, minimnya lapangan kerja, sulitnya akses pendidikan, hingga harga bahan pokok yang melambung.

"Jawabannya tegas, semua yang tidak beres itu harus dihentikan mulai sekarang. Ya, sekarang kita tabrak! Kita seruduk! Kita tabrak dan seruduk semua penghalang yang menyebabkan kegelapan demokrasi dan ketidakadilan ekonomi di Indonesia ini," tegas eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/12/05150061/-gelitik-nasional-janji-janji-dan-ambisi-tiga-capres-cawapres-di-kampanye

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke