Salin Artikel

Saat Megawati Curhat Pidatonya Kerap Dipotong-potong...

Menurut Megawati, pernyataan yang dilontarkannya pada 18 Maret 2022 itu sebenarnya bertujuan memberikan pesan agar para ibu cermat dalam teknis memasak dan memperhatikan gizi anak-anaknya.

Namun, menurutnya media justru memotong penjelasannya sehingga tidak tersampaikan secara utuh.

"TV itu suka potong-potong. Saya tuh bilang, saya ngajarin ibu-ibu masak endak perlu pakai minyak goreng. Gitu lho. Lho, Masak tuh banyak kok (caranya)," ujar Megawati saat memberikan pidato di acara peringatan Isra Mi'raj 2024 di Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (11/2/2024).

Setelahnya, Presiden ke-5 RI itu juga menyinggung pernyataannya mengenai ibu-ibu pengajian yang terucap pada 16 Februari 2023. Namun, kali ini Mega menggunakan istilah majelis taklim.

"Kebetulan itu ibu-ibu dari majelis taklim. Jadi semuanya berpakaian seragam. Lah, saya tuh mikir begini, logis loh, coba jangan apa-apa jangan sirik, hanya menjalankan kata-kata saya itu, oh ibu Mega tidak setuju dengan adanya majelis taklim. Bahwa (majelis taklim disebut) enggak boleh. No," jelas Mega.

"Maksud saya, saya hitung lho, satu baju seragam (majelis taklim) karena dulu saya juga ikut majelis taklim. Lah ini yang dipotong, baju saya ya (saya pikir) endak usah yang namanya seragam-seragam," lanjutnya.

Megawati kemudian menjelaskan lebih lanjut perihal seragam majelis taklim yang dia maksud.

Berdasarkan informasi dari tukang jahitnya, Megawati menyebut untuk membuat satu setel baju pengajian diperlukan anggaran Rp 600.000.

"Kaget saya. Satu lho. Logika yang saya pakai, jadi jangan fitnah dong, kita ini agama Islam lho, kok gampang banget hanya untuk menjelekkan. Coba pikir dengan baik, masak hanya punya baju satu. Kan paling engga harus tiga menurut saya. Ya dong," jelasnya.

"Memangnya saban hari pakai itu terus ? Kan ganti baju to Bu, betul apa enggak ? Lha iya. Nah berarti Rp 600.000 kali tiga (setel) jadi Rp 1.800.000. Saya berpikir untuk apa ? Itu sebenarnya, harusnya diberikan kepada anak anak," lanjut Megawati.

Ia kemudian menegaskan, jika uang Rp 600.000 itu akan lebih baik jika digunakan untuk membeli bahan makanan yang bergizi dan diberikan kepada anak-anak.

Megawati lantas menyinggung persoalan gagal tumbuh atau sunting di Indonesia yang saat ini belum bisa tuntas.

Sehingga ia kembali menekankan sebaiknya uang yang dimiliki keluarga digunakan untuk membuat menu makanan bergizi.

"Saya suruh ibu-ibu, coba kamu bikin makanan yang bergizi pakai dokter gizi lho, saya kasih satu hari Rp 100.000 untuk 5 orang, kamu bisa bikin apa saja? Ibu-ibu sendiri, masak, masak, masak," ungkap Megawati.

"Wah kalau ini diberikan kepada anak-anak, ibu-ibu ketika mau melahirkan itu diberi makanan yang baik, coba toh pikirkan, pikirkanlah sampai saat ini stunting itu belum hilang lho bapak, bapak," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Megawati pun meminta media tidak memotong-motong pernyataannya.

Terlebih saat ini situasi sedang dalam masa pemilihan umum (pemilu).

"Kalau kita bersama-sama seluruh dunia, bergotong-royong untuk berpikir bagaimana menghidupi yang namanya keturunan kita, supaya untuk menjadi sehat walafiat," jelas Megawati.

"Awas ya kamu wartawan kalau dipotong-potong saya udah ngomong lho, kali ini karena sedang dalam rangka pemilu, saya sue kalian! Ya, karena apa? Tidak memberikan pembelajaran," tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/11/17530351/saat-megawati-curhat-pidatonya-kerap-dipotong-potong

Terkini Lainnya

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke