Salin Artikel

Punya Narasi Kuat, Partai Gelora Yakin Lolos ke Senayan

JAKARTA, KOMPAS.com -- Di pekan terakhir masa kampanye Pemilu 2024, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia berkeyakinan bisa lolos ke Senayan. Narasi yang kuat diyakini menjadi poin penting pengenalan publik atas partai bernomor urut 7 ini.

"Survei internal sudah mendapati insyaAllah Partai Gelora lolos ke Senayan, melewati ambang batas 4 persen suara," kata Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, Kamis (8/2/2024) malam, lewat pembicaraan telepon. 

Menurut Anis, suara Partai Gelora cukup menyebar di seluruh Indonesia. Sejumlah wilayah yang diyakini akan menjadi penyumbang besar suara bagi partai ini, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera, Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Sulawesi.  

Senada, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gelora, Rico Marbun, menyatakan survei internal sudah memberi sinyal partainya lolos ke Senayan.

"Sudah, sudah 4 persen," kata dia, saat dihubungi terpisah, Kamis malam.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah bahkan memprediksi sekitar 36 kursi DPR sudah bisa diyakini didapat partainya. 

"Karena tokoh yang kuat juga di sejumlah daerah pemilihan," ujar Fahri di tengah perekaman podcast Gaspol Kompas.com, Selasa (6/2/2024).

Anis mengatakan, survei internal memotret para pemilih yang menjadi responden mengenali Partai Gelora dari dua hal, yaitu atribut dan narasi yang kuat.

Atribut, kata dia, rata-rata dikenali dalam rentang tiga besar.

"Dari semua atribut partai, Partai Gelora dikenali responden di tiga besar, lima besar di beberapa wilayah, paling jauh tujuh besar," ujar Anis.

Pengenalan atas atribut ini, lanjut Anis, tak bisa dilepaskan dari narasi yang kuat dari Partai Gelora. 

Dari banyak narasi yang digaungkan partai bernomor urut 7 ini, setidaknya empat isu dinilai paling melekat di publik, yaitu kuliah gratis, bantuan gizi ibu hamil, Indonesia menjadi superpower baru, dan rekonsiliasi pemimpin nasional.

"Dalam percakapan di lapangan, banyak responden yang sampai menyebut kami sebagai Partai Kuliah Gratis," tutur Anis memberikan contoh tentang kuatnya narasi partainya.

Aneka metoda digunakan Partai Gelora untuk menggaungkan narasi-narasinya. Dialog Keumatan adalah salah satu cara, selain pemberitaan di media massa dan beragam unggahan di media sosial.

Namun, kata Anis, yang mungkin cukup mengejutkan publik adalah penerbitan Tabloid Gelora pada medio Januari 2024.

"Sepertinya, kami satu-satunya partai politik yang sampai menerbitkan tabloid untuk membagikan narasi dan program kerja," ujar Anis. 

Menurut Anis, tabloid merupakan antitesa atas media sosial dan pemberitaan media massa yang kini lebih banyak diakses publik lewat gadget. 

"Ini bisa dilihat dan dipegang. Tidak hanya dilihat. Analoginya seperti membaca buku fisik dan buku dalam format pdf," urai Anis.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/09/11160501/punya-narasi-kuat-partai-gelora-yakin-lolos-ke-senayan

Terkini Lainnya

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke