Dia menyebut, masyarakat harus memilih pemimpin yang mumpuni. Sebab, pemimpin harus pintar dan paham masalah yang akan dihadapi bangsa Indonesia ke depan.
Awalnya, Megawati menyinggung pemilihan umum (Pemilu) yang diadakan lima tahun sekali bertujuan untuk mencari calon pemimpin yang mumpuni tersebut.
"Sebenarnya, kita ini disuruh berpemilu itu kenapa tho? Pemilihan umum itu sebenarnya hanya sebuah proses lima tahunan untuk apa? Untuk mencari pemimpin yang mumpuni," kata Megawati dalam acara kampanye akbar Harapan Jutaan (Hajatan) Rakyat Ganjar-Mahfud di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024).
Megawati lantas mengungkapkan bahwa pemimpin mumpuni adalah pemimpin yang cerdas dan pintar, serta mampu memecahkan masalah.
Oleh karena itu, dia tidak ingin masyarakat memilih pemimpin hanya berdasarkan pada paras rupawan.
"Kalau ada pemimpin yang bodoh mau dipilih apa tidak? Benar? Namanya saja pemimpin nah seperti Bung Karno bapak saya orangnya itu ganteng, makanya saya putrinya jadi cantik. Cucunya cantik, sudah itu apa? Pintar. Jadi jangan kepincut sama rupa," ujar Megawati.
Namun, Megawati tidak memungkiri bahwa memilih pemimpin dari sisi rupa boleh-boleh saja.
Hanya saja, dia menekankan bahwa ketampanan itu tetap harus dibarengi dengan kepintaran.
Selain pintar, Presiden kelima RI ini juga meminta masyarakat memilih pemimpin yang beretika dan bermoral.
"Yang pertama, boleh ngeliat ganteng cantik. Yang kedua apa? Harus pintar, punya etika dan moral. Menyayangi seluruh rakyat Indonesia yang akan dia pimpin. Betul apa tidak? Tidak boleh seperti banyak kejadian kemarin," kata Megawati.
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/08/16444451/minta-masyarakat-pilih-pemimpin-bermoral-dan-beretika-megawati-jangan