Salin Artikel

Setahun Pilot Susi Air Disandera, Para Tokoh Serukan Pembebasan Tanpa Syarat

"Menyerukan pelepasan saudara Mehrtens dengan segera, tanpa syarat, dalam keadaan sehat dan secara damai," kata Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (7/2/2024).

Usman mengatakan, para tokoh merasa prihatin dengan situasi kemanusiaan di Papua, khususnya penyanderaan terhadap Pilot Susi Air yang berlarut-larut.

Apalagi, menurutnya, penyanderaan tersebut membuat banyak eskalasi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi.

"Banyak yang mengalami ketakutan dan trauma atas tindakan kekerasan yang berakibat jatuhnya korban jiwa dan hilangnya kesempatan untuk hidup aman, damai, dan sejahtera," ujar Usman Hamid.

Di sisi lain, para tokoh menghormati perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat Papua untuk pemajuan dan penghormatan hak mereka.

Namun, Usman mengatakan, sangat penting untuk menghormati hukum dan membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut.

"Maka, melalui seruan ini, dengan segala hormat kepada perjuangan saudara di Papua, dengan segala rasa solidaritas kami pada penderitaan saudara di Papua, dan dengan memperhatikan rasa kemanusiaan, kami meminta saudara Egianus Kogoya dan saudara di Papua agar segera membebaskan saudara Mehrtens dalam keadaan sehat dan secara damai," katanya.

Adapun para tokoh ini terdiri dari Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Marzuki Darusman, Franz Magnis Suseno, Gomar Gultom.

Kemudian, Muhammad Busyro Muqoddas, Mangadar Situmorang, Alissa Wahid, Pedeta Jacky Manaputty, dan Gufron Mabruri.

Diketahui penyanderaan Philips Mark Mehrtens telah memasuki satu tahun.

Dia disandera Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) faksi Egianus Kogoya saat mengirim logistik menggunakan pesawat Susi Air di Papua Pegunungan 27 Februari 2023.

Hingga kini, nasib Philips Mark Mehrtens belum jelas lantaran KKB tak bersedia membebaskannya.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/07/16531771/setahun-pilot-susi-air-disandera-para-tokoh-serukan-pembebasan-tanpa-syarat

Terkini Lainnya

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke