Hal ini disampaikan menjawab adanya pertanyaan bahwa munculnya Ahok mendeklarasikan dukungan pada Ganjar-Mahfud sebagai kuda putih Jokowi guna mencegah terjadinya koalisi kubu pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 3.
"Enggak ada kuda putih. Tapi itu mengejutkan, kemungkinan besar mengejutkan Pak Jokowi," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024).
Menurutnya, deklarasi yang disampaikan Ahok mengejutkan Jokowi karena keduanya merupakan tokoh yang dekat dan pernah berkolaborasi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012.
Saat itu, Ahok menjadi pasangan Jokowi, yakni calon gubernur dan wakil gubernur. Keduanya pun terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI saat itu.
"Karena apa pun Pak Ahok ini one of person dari keberhasilan Pak Jokowi saat itu. Sehingga ini semua dalam satu gerakan etika dan moral. Gerakan kebenaran," jelasnya.
Hasto lantas menyinggung bahwa deklarasi Ahok mendukung Ganjar-Mahfud merupakan kesadaran pribadinya.
"Ini panggilan bangsa. Untuk menyuarakan dengan nurani. Moga-moga, Pak Jokowi ikut," pungkas Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud ini.
"Ya benar (mengundurkan diri dari Komut Pertamina)," ujar Ahok saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (2/2/2024).
Kabar pengunduran diri ini juga dibagikan Ahok melalui akun Instagram-nya @basukibtp. Dalam unggahannya dia menunjukkan surat pengunduran diri tertanggal 2 Februari 2024.
Ia mengatakan, pengunduran diri tersebut dilakukan lantaran mendukung pasangan calon (paslon) calon presiden-wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Dia akan turun langsung untuk berkampanye.
"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya," tulis Ahok dalam postingannya.
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/05/18360211/hasto-deklarasi-ahok-untuk-ganjar-mahfud-kemungkinan-besar-kejutkan-jokowi