Salin Artikel

Ganjar: Tata Kelola Transportasi Indonesia Timur Harus Dirintis BUMN

Banyak pulau tersebut di kawasan tersebut, namun aksesibilitas antarpulau masih sulit dan mahal lantaran keterbatasan armada.

Ganjar menilai, pembangunan tata kelola transportasi di Indonesia bagian timur perlu diperhatikan lebih jauh oleh pemerintah pusat. Pusat, kata Ganjar, jangan menyerahkan sepenuhnya urusan tata kelola transportasi kepada kepala daerah atau mekanisme pasar. 

"Tata kelolanya mesti asimetris ya, otonomi daerahnya mesti asimetris, sehingga jangan disamakan seluruh potensi yang ada ini berlaku aturan yang sama, karena cirinya berbeda-beda," kata dia dalam lawatannya ke Banda Neira, Maluku, Selasa (30/1/2024).

Ia mengakui, Indonesia saat ini masih berfokus pada sistem transportasi umum berbasis darat, baik bus atau kereta.

Padahal, negara kepulauan seperti Indonesia seharusnya berfokus pada transportasi laut dan udara. Dua hal ini masih menjadi masalah di Maluku.

Dari Ambon ke Banda Neira saja, misalnya, setiap hari terdapat pelayaran dari kapal milik negara. Sementara itu, penerbangan amat jarang, harganya mahal, serta begitu terbatas kapasitas angkutnya.

Ganjar pun menerima keluhan yang sama selama kunjungannya ke Ambon selama dua hari belakangan. Kalau perlu, menurutnya, jumlah puskesmas terapung diperbanyak untuk setiap kawasan kepulauan.

"'Pak Ganjar, penerbangan dulu cukup banyak sehingga wisatawan masuk tapi hari ini tidak. Bisa enggak dikembalikan? Maka orang akan datang ke sini dengan fasilitas transportasi yang lebih baik'. Barangkali karena ini bercirikan kepulauan, maka pembangunannya ya ocean based oriented," jelas dia.

"Itulah pentingnya membuat perlakuan khusus atau special treatment untuk daerah-daerah ini dengan afirmasi-afirmasi," lanjut Ganjar.

Ia meyakini, dalam kondisi yang belum terbangun dengan baik, swasta akan gamang untuk berinvestasi membangun tata kelola transportasi laut yang terjangkau.

"State entity business atau BUMN harus dipakai untuk pioneering. Jadi apa? Kapal Pelni ditambah, atau penerbangan perintis masuk dulu sampai kemudian bagus, negara pelan-pelan keluar terus kemudian swasta boleh masuk," kata Ganjar.

"Atau kemudian ya berkolaborasi (dengan swasta) atau berkompetisi juga boleh. Itu yang mesti dilakukan dengan potensi yang sehebat ini," ujar dia. 

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/30/12495541/ganjar-tata-kelola-transportasi-indonesia-timur-harus-dirintis-bumn

Terkini Lainnya

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke