"Pak Jokowi (periode) kedua ada namanya Kartu Prakerja. Kita bongkar itu. Kita suntik lebih besar lagi supaya tidak hanya menonton YouTube untuk mendapatkan prakerja, subsidi sekitar Rp 600.000-an, kita bongkar itu, siapa pun kaum muda yang ingin maju dan punya kompetensi," kata Muhaimin dalam acara deklarasi Relawan Kawula Muda Nusantara di Jakarta, Minggu (28/1/2024).
"Terbuka beasiswa sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya. Baik di dalam maupun di luar negeri. Yang mau short couse, yang mau ambil keterampilan jangka pendek, maupun yang mau S1, S2, S3," ujar dia.
Baginya, hal tersebut bukan kucuran dana yang bakal terbuang sia-sia, melainkan akan menjadi sebuah investasi untuk membangun sumber daya manusia di masa depan.
"Yang mau bikin bisnis, kaum muda, diberi ruang seluas-luasnya untuk permodalan yang mudah dan paling memungkinkan untuk tumbuh," kata Muhaimin.
Ia juga menganggap konsep eksekusi program beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan tak inklusif.
Muhaimin menilai, terjadi diskriminasi secara sistemik dalam penyaluran beasiswa LPDP 3ak LPDP berasal dari kalangan mampu, padahal kalangan mampu dianggap memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan kompetisi secara bebas.
"Ini aneh nih, LPDP nih. Yang kompetisi ada, yang dapat ya yang kaya. Yang kaya memang mutunya lebih baik. Rekan-rekan ini, sudah miskin, enggak punya akses, ya kalah terus di LPDP," kata Muhaimin.
Wakil Ketua DPR itu berjanji, jika ia terpilih bersama Anies Baswedan sebagai presiden dan wakil presiden, maka konsep beasiswa LPDP akan mengutamakan kesempatan yang setara untuk semua melalui afirmasi.
"Karena apa, kalau dibiarkan pasar terbuka, yang akan menang itu-itu juga, yang makannya sehari tiga kali. Kaya rekan-rekan yang makannya sehari 2 kali bagaimana nasibnya? Udah gitu dijanjiin makan siangnya dari sono, lagi. Miskin amat lo, makan siang aja digratisin," kelakar Cak Imin.
https://nasional.kompas.com/read/2024/01/28/21014301/muhaimin-ingin-perbaiki-program-prakerja-beri-opsi-beasiswa-hingga-short