Sebab, pasokan senjata ke negara tersebut akan digunakan untuk membunuh warga sipil Palestina yang tidak bersalah.
Pernyataan itu disampaikan Retno saat berbicara di forum debat terbuka (open debate) Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) yang digelar di New York City pada Rabu (24/1/2024).
"Menghentikan pasokan senjata ke Israel. Sebab setiap senjata yang dikirim ke Israel dapat digunakan untuk membunuh rakyat sipil yang tidak bersalah," ujar Retno dilansir pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri, Rabu.
Dalam kesempatan itu, Retno pun menekankan pentingnya gencatan senjata segera dan permanen di Gaza.
Retno menekankan, gencatan senjata secara tetap itu akan menjadi game changer untuk segala hal.
Hal yang paling penting, kata Retno, gencatan senjata akan menyediakan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza memulai upaya rekonstruksi paska-konflik, dan proses solusi dua negara.
"Palestina harus segera diterima sebagai anggota penuh PBB," tutur Retno.
"Ini penting agar dapat segera dimulai proses yang adil dan seimbang untuk mewujudkan solusi dua negara serta mencegah kekejaman lebih jauh oleh Israel," ucap dia.
Retno menegaskan, Israel harus bertanggung jawab atas aksinya di Gaza, termasuk atas aksi kekejaman kepada warga dewasa, lansia, hingga anak-anak.
"Saya tegaskan juga bahwa tidak ada negara yang kebal hukum. Bulan depan, Indonesia akan menyampaikan pernyataan lisan untuk memberikan advisory opinion kepada Mahkamah Internasional atas pertanyaan yang diajukan oleh Sidang Majelis Umum PBB," papar dia.
"Pernyataan saya tutup dengan kalimat bahwa Indonesia akan mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk terus mendukung Palestina," kata Retno.
https://nasional.kompas.com/read/2024/01/24/22501181/menlu-retno-hentikan-pasokan-senjata-ke-israel