Padahal di tahun itu, ada 126 juta bidang tanah milik masyarakat. Namun dari jumlah tersebut, hanya 46 juta masyarakat yang sudah memiliki sertifikat tanah.
"Saat itu baru yang dipegang ternyata setelah saya hitung, yang 126 juta yang dipegang masyarakat berapa? Ternyata baru 46 juta. Artinya, ada 80 juta masyarakat yang memiliki lahan tanah, tapi tidak pegang sertifikat," kata Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Jawa Tengah, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/1/2024).
Imbasnya, terjadi sengketa lahan di mana-mana, baik dengan tetangga, antarsaudara, perusahaan, maupun dengan pemerintah. Ia pun tidak memungkiri banyak menerima keluhan soal tanah pada tahun 2015 lalu.
Usai menerima keluhan itu, ia bertanya kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berapa banyak sertifikat tanah yang dikeluarkan setiap tahun.
Sayangnya, pemerintah hanya mampu mengeluarkan 500.000 sertifikat per tahun.
Jokowi lantas meminta kepada Menteri ATR/BPN untuk mempercepat pembuatan sertifikat. Tercatat hingga akhir 2023, sudah ada 110 juta sertifikat yang akhirnya selesai.
"Saya minta saat itu melompat jadi 5 juta (sertifikat), melompat menjadi 7 juta, melompat menjadi 10 juta. Dan saat ini sudah selesai sampai akhir 2023, 110 juta sertifikat sudah selesai," bebernya.
Sebagai informasi, Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah sejak Senin (22/1/2024).
Sebelumnya ia lebih dulu meresmikan Inpres jalan di Magelang dan meninjau RSUD Kota Salatiga.
https://nasional.kompas.com/read/2024/01/23/10325091/jokowi-cerita-ada-80-juta-warga-tak-punya-sertifikat-tanah-di-awal