Salin Artikel

Ganjar Tawarkan Kesepakatan Sementara untuk Laut China Selatan, Ini Komentar Kemenlu RI

Adapun tawaran itu disampaikan Ganjar dalam debat capres ketiga di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024).

Wakil Tetap Indonesia untuk ASEAN Derry Aman mengatakan, Indonesia bersama negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) terus mengupayakan proses negosiasi terkait adanya risiko konflik Laut China Selatan.

Hal ini terbukti ketika adanya inisiatif mempercepat proses negosiasi kode etik atau Code of Conduct (COC) di Laut China Selatan oleh seluruh negara ASEAN dan China dalam Keketuaan Indonesia bulan September 2023 lalu.

Inisiatif Indonesia tersebut dalam bentuk pedoman (guidelines), yang menjadi pedoman praktis dan berisi materi substantif untuk menjaga agar CoC efektif dan berfungsi.

"Tentunya namanya negosiasi jadi perkembangannya mungkin sangat lambat. Tapi progress selalu diupayakan oleh Indonesia. Walaupun kita sekarang enggak ketua (ASEAN) lagi, kita akan tetap upayakan terjadinya progress," kata Derry usai acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) di Bandung, Senin (8/1/2024).

Derry mengakui, negosiasi tidak mudah dilakukan, utamanya untuk isu-isu substantif nan sensitif yang menyangkut masalah teritori dan kedaulatan.

Namun, percepatan negosiasi CoC merupakan salah satu jalan yang bisa disediakan negara Blok Asia Tenggara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ia meyakini, komitmen antara negara ASEAN dan China mampu menyelesaikan masalah LCS.

Terkait cara pengambilan keputusan di ASEAN, dia menyampaikan, mekanisme tetap mengedepankan konsensus.

Meski demikian Derry menegaskan, Indonesia telah mengedepankan upaya untuk memperkuat proses pengambilan keputusan di ASEAN dan tetap berdasarkan pada konsensus sesuai kesepakatan.

"Jadi kita ingin lebih menegaskan bahwa ASEAN tetap dalam konteks pengambilan keputusan secara konsensus, tapi prosesnya ingin kita perjelas, ingin kita perkuat, sehingga keputusan ASEAN itu menjadi semakin efektif," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, bakal calon presiden nomor urut 2, Ganjar Pranowo mengatakan, cara untuk menyelesaikan persoalan di Laut China Selatan adalah dengan membentuk kesepakatan sementara.

Sebab, berbagai upaya yang selama ini dijajal selama 20 tahun tak berhasil memunculkan perdamaian.

“Maka usulan kami sangat jelas dan klir apa itu? Kesepakatan sementara. Kenapa kesepakatan sementara ini mesti kita dorong dan kita inisiatif? Agar kita bisa mencegah sesuatu yang tidak kita inginkan,” ujar Ganjar dalam debat capres kedua di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Ia menyampaikan, Tiongkok bakal menyelesaikan modernisasi peralatan perang di tahun 2027.

Situasi itu harus diantisipasi karena dapat memperkuat pengaruh Tiongkok atas Laut China Selatan. Sehingga posisi tersebut berpotensi menimbulkan ketegangan dengan negara-negara lain.

“Ketika kemudian peran (Tiongkok) itu menjadi kuat maka bukan tidak mungkin cerita-cerita potensi terjadinya konflik dengan negara lain akan muncul,” papar Ganjar.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/08/18285281/ganjar-tawarkan-kesepakatan-sementara-untuk-laut-china-selatan-ini-komentar

Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke