Salin Artikel

Sebut Program Sertifikat Tanah untuk Rakyat Selesai 2025, Jokowi: Yang Selesaikan Biar Presiden Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, penyelesaian program pemberian sertifikat tanah untuk masyarakat diperkirakan selesai pada 2025 mendatang.

Sehingga menurut dia, program itu akan diselesaikan oleh Presiden RI yang terpilih lewat pemilihan umum (pemilu) 2024.

"Perkiraan saya kemarin kalau enggak ada (pandemi) Covid-19 itu (program sertifikat) pun rampung, tapi ada Covid jadi mundur. Tahun 2025 mungkin selesai semuanya di seluruh Tanah Air," ujar Jokowi saat membagikan sertifikat untuk masyarakat di Cilacap, Jawa Tengah pada Selasa (2/1/2024), sebagaimana dilansir YouTube Sekretariat Presiden.

"Yang selesaikan biar presiden baru. Ini kurang sitik (ini kurang sedikit), Kurang dikit, nggih (kurang sedikit ya)," lanjutnya.

Presiden lantas menjelaskan, pada 2015 seharusnya pemerintah menyelesaikan penyerahan sertifikat untuk 126 juta lahan.

Namun, saat itu pemerintah baru bisa menyelesaikan penerbitan sertifikat untuk 46 juta lahan.

Sehingga, masih ada 80 juta lahan yang belum punya sertifikat.

Karena masih banyaknya lahan yang belum punya sertifikat resmi, lanjut Jokowi, menyebabkan sengketa lahan sering terjadi di tengah masyarakat.

Pada saat itu, kata Jokowi, dirinya bertanya kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengenai berapa lembar sertifikat yang bisa diterbitkan dalam satu tahun.

"Saya cek ke BPN, setahun berapa keluarkan sertifikat? (Ada) 500.000 serifikat. Padahal yang belum 80 juta. Artinya bapak-ibu harus menunggu 160 tahun untuk pegang sertifikat," tutur Jokowi.

"Mau? Siapa mau? tunjuk jari. (Harus) 160 tahun menunggu kalau kerja rutinitas 500.000 per tahun (untuk menyelesaikan) 80 juta, setahun 500.000 artinya 160 tahun bapak, ibu menunggu sertifikat," lanjutnya.

Oleh karenanya, Kepala Negara meminta penerbitan sertifikat tanah untuk rakyat bisa dipercepat hingga 10 juta per tahun.

Hasilnya sampai akhir Desember 2023 sudah ada total 101 juga sertifikat lahan diterbitkan untuk masyarakat. Sehingga menurut dia, sisa sertifikat yang harus diselesaikan hanya kurang sedikit lagi.

"Akhir tahun kemarin 101 juta sertifikat dari Sabang sampai Merauke. BPN tidak tidur, saya kasih target. Nyatanya bisa, dan sudah hampir selesai," ungkap Jokowi.

"Jadi kembali lagi ini bukti hak hukum atas tanah, kalau sampeyan (anda) pegang sertipikat ada yang ngaku-ngaku tanah saya buktinya ini, di sini ada semuanya. Nama, pemegang haknya siapa, luasnya juga di sini semuanya ada. Enggak bisa lagi digugat-gugat karena sudah ada hak tanah sertifikat," tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/02/14581411/sebut-program-sertifikat-tanah-untuk-rakyat-selesai-2025-jokowi-yang

Terkini Lainnya

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke