Salin Artikel

Muhaimin Sebut Pemerintah Perlu "Diselepet" Karena Lambat Implementasikan UU Omnibus Law

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyebut pemerintah perlu "diselepet" karena dinilai terlalu lambat mengimplementasikan undang-undang omnibus law dan membuat sistem yang ramah bagi investor.

Muhaimin juga menilai pemerintah lambat dalam mengucurkan permodalan dan mendorong kapasitas produksi untuk meyakinkan investor masuk.

Pernyataan itu Muhaimin sampaikan guna menanggapi cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dalam debat cawapres sesi pertama.

"Pemerintah terlampau lambat dalam mengimplementasikan itu semua, sehingga harus kita selepet supaya lebih cepat lagi menyediakan sarana dan prasarana bagi percepatan izin," kata Muhaimin di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023).

Muhaimin mengatakan, persoalan izin yang berbelit-belit mengakibatkan kepercayaan investor kepada pemerintah hilang.

Selain perizinan yang mudah, Muhaimin juga menyoroti pentingnya infrastruktur dan distribusi yang memadai sehingga harga-harga menjadi stabil.

"Logistik menjadi salah satu kunci pentingnya, logistik yang menyambungkan antara kebutuhan murahnya atau barang," kata Muhaimin.

Adapun Gibran sebelumnya menyebut pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) untuk menyongsong pembangunan ekonomi digital.

Sementara, Mahfud menyebut terdapat banyak kesulitan dalam proses izin dan investasi. Ia lantas bertanya kepada Muhaimin, instrumen hukum apa yang akan dibuat untuk menanggulangi persoalan itu.

Diketahui, hari ini KPU menjadwalkan debat cawapres sesi pertama. Muhaimin Iskandar selaku cawapres nomor urut satu, Gibran Rakabuming Raka selaku cawapres nomor urut dua, dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD akan berdebat di panggung JCC.

Mereka akan membicarakan ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital, investasi, pajak dan tata kelola Anggaran Penerimaan dan Belanja Nasional (APBN) serta Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD).

Kemudian, perdagangan dan infrastruktur juga akan menjadi topik debat malam ini.

https://nasional.kompas.com/read/2023/12/22/20572021/muhaimin-sebut-pemerintah-perlu-diselepet-karena-lambat-implementasikan-uu

Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke