JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengaku, dirinya berulang kali ditanya soal kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Prabowo bilang, pertanyaan itu muncul setiap lima tahun sekali ketika elektabilitasnya naik menjelang penyelenggaraan pemilu presiden (pilpres).
Ini disampaikan Prabowo dalam debat perdana Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023) malam, menanggapi pertanyaan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, soal penyelesaian 12 kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia.
“Saya sudah jawab berkali-kali, tiap lima tahun, kalau polling saya naik, ditanya lagi soal itu,” kata Prabowo disambut sorak sorai pendukungnya.
Prabowo mengeklaim dirinya sangat keras membela HAM. Bahkan, klaim Prabowo, ia kini didukung oleh para mantan tahanan politik (tapol).
“Saya tadi katakan, saya merasa bahwa saya yang sangat keras membela hak asasi manusia. Nyatanya, orang-orang yang ditahan, tapol-tapol yang katanya saya culik, sekarang ada di pihak saya, membela saya,” ucap Prabowo dengan berapi-api.
Prabowo tak menjawab pertanyaan Ganjar, apakah jika terpilih sebagai presiden, dirinya akan membentuk pengadilan HAM ad hoc dan menjalankan rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI soal penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat.
Menteri Pertahanan itu justru menyinggung calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar, Mahfud MD, yang menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pada tahun 2009. Di mana, pada tahun tersebut, DPR menerbitkan rekomendasi penuntasan kasus pelanggaran HAM berat.
“Jadi masalah HAM jangan dipolitisasi, Mas Ganjar, menurut saya,” tutur Prabowo.
Adapun debat perdana Pilpres 2024 digelar pada Selasa (12/12/2023) malam di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat.
Debat antara peserta tiga capres, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, ini mengangkat tema hukum, HAM, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.
Debat merupakan salah satu metode kampanye. Masa kampanye pemilu bakal berlangsung selama 75 hari, terhitung sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
https://nasional.kompas.com/read/2023/12/13/16560531/prabowo-tiap-5-tahun-kalau-polling-saya-naik-ditanya-lagi-soal-pelanggaran