Namun, Gibran menegaskan pembangunan di Indonesia tidak boleh Jawa-Sentris, melainkan harus merata ke seluruh Indonesia.
"Kami sangat pro sekali yang namanya pembangunan IKN, meskipun ada beberapa calon yang tidak setuju. Tapi sekali lagi bapak/ibu, pembangunan sudah tidak bisa lagi Jawa-Sentris, harus mulai Indonesia-Sentris," ujar Gibran di Nafiri Dischipleship Church (NDC) Central Park, Jakarta Barat, Senin (11/12/2023) malam.
Gibran menjelaskan, sebanyak 53 persen investasi di Indonesia terjadi di luar Pulau Jawa. Menurutnya, angka investasi di luar Jawa tersebut masih harus ditingkatkan lagi.
"Jadi IKN itu benar-benar jadi cikal bakal pemerataan pembangunan. Otomatis nanti Kalimantan, Indonesia timur, kita ingin ada pemerataan pembangunan," tuturnya.
Ketika investasi masuk, akan ada penambahan pengetahuan dan skill terhadap sumber daya manusia Indonesia.
Gibran pun bertanya kepada umat Kristiani yang hadir apakah mereka setuju dengan pembangunan IKN, yang dijawab dengan seruan "setuju".
Lebih lanjut, Gibran juga menjelaskan nasib Jakarta setelah tak jadi ibu kota. Menurutnya, setelah tak jadi ibu kota, Jakarta akan fokus menjadi pusat ekonomi dan bisnis.
"Kalau kita sekarang ada yang namanya nation branding, Wonderful Indonesia. Ke depan kita harus ada destination branding. Kalau sekarang kan ada destinasi super prioritas. Saya rasa nanti ke depan Jakarta juga harus diprioritaskan. Soalnya Jakarta mal-nya banyak, hotel-nya banyak. Jangan sampai nanti pas weekend okupansinya menurun," kata Gibran.
"Padahal Jakarta ini kota yang sangat lengkap. Weekend jangan sampai tidak terisi hotel-hotel," imbuhnya.
https://nasional.kompas.com/read/2023/12/12/07241721/gibran-kami-sangat-pro-pembangunan-ikn-tidak-bisa-lagi-jawa-sentris