Ia lantas menyinggung adanya ketua umum partai politik yang tak memahami sejarah pemerintahan Presiden Soeharto itu.
“Yang muda-muda belum begitu paham itu, karena ada ketua partai juga enggak paham Orde Baru itu apa,” ucap Muhaimin di Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (3/12/2023).
Ia kemudian menjelaskan, di zaman orde baru masyarakat tak bisa dengan mudah berkumpul dan membicarakan politik.
“Orde baru itu, kumpul begini itu enggak boleh. Hanya boleh kalau kampanye Golkar,” sebut dia.
Muhaimin pun mengaku menjadi salah satu korban. Sebab, ia pernah ditangkap karena memperjuangkan pergantian rezim dari otoriter ke demokrasi.
Maka, ia meminta agar masyarakat turut menjaga demokrasi sehingga masa-masa Orde Baru tak terulang lagi.
“Supaya tidak terulang lagi umat Islam kesulitan di dalam menjalankan ajaran dan pengajian di mana-mana,” tutur dia.
Sebelumnya, narasi soal Orde Baru dimunculkan kembali oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Ia menuding, penguasa saat ini menjalankan pemerintahan mirip dengan era tersebut.
Kemudian, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengaku tak memahami situasi yang terjadi di era Orde Baru.
“Saya enggak tahu maksudnya definisi seperti Orde Baru seperti apa dulu? Karena saya sendiri kan saya tidak mengalami. Karena waktu itu saya masih umurnya kecil, jadi saya enggak mengalami," sebutnya kala menghadiri Forum Komunitas Pengemudi Nusantara di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).
https://nasional.kompas.com/read/2023/12/03/11444331/minta-generasi-muda-pelajari-bahaya-orde-baru-cak-imin-ada-ketum-parpol