JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Periode 2015-2019 Agus Rahardjo mengungkapkan rasa sedihnya lantaran marwah lembaga antirasuah yang dijaga puluhan tahun luluh lantak oleh perbuatan dugaan korupsi Firli Bahuri.
Firli merupakan Ketua KPK periode 2019-2024 yang diberhentikan sementara oleh Presiden Joko Widodo karena menjadi tersangka dugaan korupsi.
“Saya termasuk sedih dengan ini, ya kita menjaga marwah itu puluhan tahun,” ujar Agus dalam wawancara dengan Rosi di Kompas TV yang tayang, Kamis (30/11/2023).
Agus lantas menceritakan ketika ia menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang kantor sementaranya di seberang Gedung KPK lama.
Dalam salah satu rapat, Agus melihat bagaimana pegawai KPK menjaga kehormatan lembaga.
Pada satu waktu, Agus menghadiri rapat bersama Penasehat KPK 2005-2013, Abdullah Hehamahua.
Di ruangan itu, Abdullah lupa mengambil tisu. Beberapa waktu kemudian, ia menyatakan kepada forum mengenai tindakannya.
“Pak Abdullah Hehamahua bilang, ‘eh maaf saya tadi ngambil tisu’. Ditinggal uang Rp 10 ribu untuk mengganti tisu yang diambil tadi,” ungkap Agus.
Pegawai KPK pada masa dahulu memang disegani karena sikap menjaga independensi semacam itu.
Mereka bahkan menolak disuguhi air putih oleh pemilik suatu acara.
Agus mengaku, ketika masih bertugas di LKPP, ia sangat kagum dan “ngefans” dengan pegawai KPK. Ia sangat mengidolakan aparatur sipil negara (ASN) seperti KPK.
Agus kemudian melamar menjadi calon pimpinan KPK setelah diminta panitia seleksi (Pansel) untuk mendaftar.
Ia pun memilih pensiun dari LKPP dan akhirnya terpilih menjadi Ketua KPK.
“Dulu kita jaga marwahnya bukan main,” ujar Agus.
Menurut Agus, saat ini KPK yang dihantam kasus korupsi Firli Bahuri sangat tidak menggembirakan.
Ia juga merasa citra KPK saat ini berada di titik paling rendah.
Karena itu, ia berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan langkah-langkah memperbaiki lembaga antirasuah.
“Terutama untuk kemudian mengembalikan KPK seperti semula,” tutur Agus.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memberhentikan sementara Firli Bahuri dari jabatannya sebagai Ketua KPK.
Jokowi kemudian menunjuk Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara pengganti Firli Bahuri.
Penunjukan itu ditandai dengan penandatanganan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116 tanggal 24 November 2023.
Firli diduga memeras eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) atau menerima gratifikasi atau penerimaan hadiah/janji. Perkara tersebut diusut oleh Polda Metro Jaya dan naik ke tahap penyidikan pada 6 Oktober lalu.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa 91 saksi fakta termasuk Firli sebanyak dua kali dan menggeledah kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan Villa Galaxy, Bekasi, Jawa Barat.
Di antara barang bukti yang ditemukan polisi untuk menetapkan Firli sebagai tersangka adalah dokumen penukaran valuta asing (Valas) senilai Rp 7 miliar.
https://nasional.kompas.com/read/2023/12/01/09233001/agus-rahardjo-sedih-marwah-kpk-dijaga-puluhan-tahun-luluh-lantak-oleh-dugaan