Salin Artikel

Giliran Situs Kemhan.go.id jadi Target Serangan Malware "Stealer"

JAKARTA, KOMPAS.com - Peretasan terhadap situs pemerintah terjadi lagi. Kali ini, laman resmi Kementerian Pertahanan, Kemhan.go.id, yang menjadi sasaran hacker.

Analisis dari Pakar keamanan siber Pratama Dahlian Persadha menduga, peretasan terjadi akibat pelaku melakukan akses ilegal memanfaatkan kebocoran data pribadi sejumlah pegawai.

Pasalnya, ia menemukan indikasi data pribadi sejumlah pegawai Kemenhan digunakan pelaku untuk membobol dan mencuri data.

Secara rinci, ada 667 user serta 37 karyawan yang data pribadinya mengalami kebocoran.

“Bentuk standar dari pencurian informasi yaitu mengumpulkan informasi login, seperti nama pengguna dan kata sandi, yang dikirimkan ke sistem lain melalui e-mail atau melalui jaringan,” kata Pratama dalam keterangan tertulis, Jumat (3/11/2023).

Serangan stealer

Pelaku peretasan memiliki akun anonim "Two2". Pratama menduga peretas menggunakan malware "Stealer".

Dalam berbagai kasus, malware ini biasanya mencuri informasi yang dapat menghasilkan uang untuk penyerang.

Hasil peretasan kemudian dijual melalui unggahan di situs BreachForums yang biasa digunakan untuk menjual hasil peretasan.

Menurut penelusuran, pelaku diduga mencuri data sebesar 1,64 Terabyte (TB) dari situs Kemenhan.

Bukan data rahasia

Kendati demikian, kemungkinan besar data yang diretas bukanlah sebuah dokumen yang termasuk kategori rahasia.

Kementerian Pertahanan pun menyatakan, data sensitif tetap aman.

Kepala Biro Humas Kemenhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha mengatakan, data-data yang diretas merupakan data seperti pendaftaran komponen cadangan (komcad) dan siaran pers atau PPID.

Edwin menyebutkan, dokumen atau data sensitif tidak disimpan di laman kemhan.go.id.

Namun, pihaknya memutuskan untuk menonaktifkan laman kemhan.go.id usai peretasan terjadi.

“Sebagai langkah preventif dan guna keperluan assessment tersebut, situs Kemenhan untuk sementara dinonaktifkan,” katanya, Jumat (3/11/2023).

Terjunkan tim

Untuk memperbaiki, Kemenhan telah menurunkan Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

Hal ini dilakukan untuk mendalami peretasan dengan melakukan assessmen terhadap jaringan data dan internet di lingkungan Kemenhan.

“Ini dilakukan agar tim CSIRT dapat menyelidiki dugaan peretasan data dengan lebih mendalam dan mengidentifikasi akar permasalahannya,” ujar Edwin di kesempatan yang sama.

Hingga saat ini, akun kemhan.go.id masih tidak aktif dan sulit diakses.

Adapun agar kejadian tidak berulang, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) disarankan memerintahkan seluruh pegawai mengubah kata sandi akun surel sampai media sosial, yang diduga bocor dan digunakan oleh pelaku peretasan buat membobol situs dan mencuri data.

https://nasional.kompas.com/read/2023/11/04/10531701/giliran-situs-kemhangoid-jadi-target-serangan-malware-stealer

Terkini Lainnya

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Nasional
Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Nasional
MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Nasional
Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Nasional
Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Nasional
Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Nasional
Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Nasional
Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Nasional
Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

Nasional
Pemerintah Diminta Aktif dan Perketat Pengawasan Pengelolaan Dana Desa

Pemerintah Diminta Aktif dan Perketat Pengawasan Pengelolaan Dana Desa

Nasional
4 Faktor Pemicu Dana Desa Jadi 'Lahan Basah' Korupsi

4 Faktor Pemicu Dana Desa Jadi "Lahan Basah" Korupsi

Nasional
Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke