Gibran telah dinyatakan keluar dari PDI-P karena menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, sedangkan PDI-P mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Jadi yang sebenarnya kami tunggu adalah etika politik dari seorang Mas Gibran yang sekarang telah memberanikan diri untuk mencalonkan diri menjadi bakal calon wakil presiden Republik Indonesia," kata Basarah di Sekolah Partai, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
"Etika politik itu kami tunggu untuk kita menerima kartu tanda anggota PDI Perjuangan," imbuh dia.
Basarah pun menyinggung peribahasa 'datang tampak muka pulang tampak punggung' yang berarti perlu ada sopan santun saat mendatangi maupun meninggalkan sebuah tempat.
Wakil ketua MPR ini pun mengungkit peran PDI-P yang menurutnya telah mendukung karir politik Gibran dan keluarganya.
Ia mencontohkan, PDI-P terus mendukung Joko Widodo, ayah Gibran, sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan presiden dua periode.
PDI-P, lanjut Basarah, juga mendukung kiprah Gibran sebagai Wali Kota Solo dan Bobby Nasution, adik ipar Gibran, sebagai wali kota Medan.
Basarah mengeklaim, kader-kader PDI-P di DPRD Solo dan DPRD Medan ditugaskan untuk menjaga dan mengawal pemerintahan Gibran dan Bobby.
"Kita tunggu niat baiknya untuk menunjukkan etika politik beliau kepada Ibu Mega, kepada keluarga besar partai yang telah melahirkan, membesarkannya," kata Basarah.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun menyebut karier politik Gibran di PDI-P secara de facto telah berakhir resmi mendaftarkan diri sebagai cawapres Prabowo Subianto di Komisi Pemilihan Umum, Rabu (25/10/2023).
Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengaku sudah bertemu Gibran. Putra sulung Presiden Jokowi itu disebut telah berpamitan dengannya.
Namun demikian, kala itu Puan menyebut Gibran hanya berpamitan menjadi cawapres Prabowo.
https://nasional.kompas.com/read/2023/10/28/13092041/pdi-p-tunggu-niat-baik-gibran-kembalikan-kartu-anggota