Pria yang disapa OSO ini pun mengatakan, tidak ada pihak lain yang memberikan arahan menyangkut Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan OSO usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/9/2023).
"Endak ada, Presiden enggak pernah ngarah-ngarahin. Orang lain pun enggak pernah ngarah-arahin. Presiden enggak pernah ngarahin," ujar Oso usai pertemuan.
Dalam pertemuan dengan Jokowi, OSO mengakui bahwa mereka membicarakan banyak hal.
Selain soal Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Bandung, keduanya juga membahas kereta cepat, kondisi internal Partai Hanura, serta politik.
"Saya cuma cerita-cerita kebetulan ketemu hari pers, pembukaan (kongres) PWI di bandung. Cerita itu rombongan PWI mau naik kereta cepat, cuma 29 menit Jakarta-Bandung," kata Oso.
"Iya ada lah Bapak (Jokowi) tanya itu Hanura sekarang lagi pergi ke daerah-daerah ? Iya betul, rupanya Bapak mengikuti," ujarnya lagi.
Keduanya pun sempat membahas soal dukungan untuk bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo.
Sebagaimana diketahui, Partai Hanura sudah menyatakan dukungan untuk Ganjar di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Sementara itu, Presiden Jokowi sendiri juga merupakan kader PDI-P.
Ia pun mengakui tidak bisa terlalu terbuka dengan Presiden saat membahas sikap politik.
"Kalau politik ini kan kadang-kadang kita enggak bisa terlalu terbuka dengan Presiden, takutnya nanti saya salah," kata OSO.
"(Bakal) cawapresnya Pak Ganjar itu bukan bidangnya saya. Cawapresnya Pak Ganjar itu terutama Bu Mega. Lantas, kemudian mungkin dengan kerja sama politiknya dengan partai-partai pengusung bersama PPP," ujarnya lagi.
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/25/20163751/bahas-politik-dengan-jokowi-oso-presiden-tak-pernah-ngarah-arahin