Salin Artikel

Alasan Pemerintah Bikin Kampus Merdeka, Dunia Kerja Sangat Beragam

Nizam tak masalah jika mahasiswa itu setelah lulus tidak bekerja sesuai dengan teori yang dipelajari selama kuliah.

"Prinsip dari Kampus Merdeka, kita melihat bahwa dunia kerja sangat beragam. Dan kalau kita masih tidak beranjak dari pola pendidikan zaman old, maka lulusan kita akan floating (mengambang), tidak tahu bagaimana harus memilih dan harus memulai dari nol ketika melakukan pilihan," kata Nizam dalam acara Roadshow Jernih Memilih x Gaspol di Serambi Salihara, Minggu (27/8/2023).

Nizam mengatakan bahwa Kampus Merdeka membebaskan mahasiswa untuk memilih program magang kerja di luar program studi yang ditempuh.

Mereka, ujar Nizam, bisa memilih untuk mengikuti Kampus Merdeka sejak semester 5 dan 6.

"Sehingga tidak menyesal masuk ke satu jurusan," ujar dia.

Lewat Kampus Merdeka, lanjut Nizam, mahasiswa juga didorong kampus untuk merintis startup atau perusahaan yang baru saja dirintis.

Mahasiswa dipersilakan kampus untuk mempersiapkan startup itu selama satu semester.

Dia menjamin, hal itu tidak akan mengganggu proses perkuliahan mahasiswa tersebut.

"Nah, satu semester, dia mulai masuk inkubasi. Setahun, dia tetap lulus, dia dapat 40 SKS, dia sudah punya perusahaan, dia sudah punya bisnis," tutur Nizam.

Sebagai informasi, Kemendikbudristek telah meluncurkan program Kampus Merdeka di akhir Januari 2020.

Kampus Merdeka merupakan keberlanjutan dari Konsep Merdeka Belajar.

Kala itu, Nizam mengungkap bahwa kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim merupakan kerangka untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi.

Nizam mengaku, Kampus Medeka memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studinya.

Di program Kampus Merdeka, mahasiswa memiliki kesempatan 1 semester atau setara 20 SKS untuk menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama.

"Bisa juga paling lama 2 semester atau setara 40 sks menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di perguruan tinggi berbeda," ucap Nizam belum lama ini, seperti diberitakan Selasa (29/11/2021).

https://nasional.kompas.com/read/2023/08/31/11435601/alasan-pemerintah-bikin-kampus-merdeka-dunia-kerja-sangat-beragam

Terkini Lainnya

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Nasional
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

Nasional
Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Nasional
Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke