JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra angkat bicara soal turunnya elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Ia mengatakan, salah satu faktornya adalah masyarakat masih mempertanyakan apakah Anies benar-benar memperjuangkan narasi perubahan.
“Dari Demokrat melihat, berdasarkan masukan, karena banyak pihak yang masih belum meyakini Anies ini benar-benar tokoh perubahan atau bukan,” ujar Herzaky pada Kompas.com, Senin (7/8/2023).
Selain itu, Herzaky juga menyinggung publik masih penasaran apakah ketiga partai politik (parpol) di internal KPP benar-benar berkomitmen mengusung gerakan perubahan.
Termasuk, siapa bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan dipilih oleh Anies untuk menjajaki Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Mereka masih wait and see, apakah wakilnya sosok perubahan, apakah benar partai-partai di dalamnya mengusung perubahan atau tanggung,” ucap dia.
Dalam pandangannya, solusi untuk meningkatkan elektabilitas Anies adalah dengan secepatnya mendeklarasikan bacawapres.
Pasalnya, tak mungkin membentuk tim pemenangan tanpa nama bakal RI-2.
Ia pun menilai saat ini pergerakan KPP sudah tertinggal dari PDI-P yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapresnya.
“Ganjar sudah ada tim pemenangan dan tim koordinasi relawan secara resmi. PDI-P bisa melakukan itu karena mereka bisa maju sendiri. Kalau kami ini, harus bersama-sama,” imbuh dia.
Diketahui survei Indikator Politik Indonesia Juli 2023 menunjukan elektabilitas Anies di Sumbar berada di peringkat kedua dengan angka 39,5 persen.
Peringkat pertama justru ditempati oleh bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan elektabilitas 48 persen. Kemudian peringkat ketiga diduduki Ganjar dengan capaian 6,2 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/07/20353501/elektabilitas-anies-kalah-di-sumbar-demokrat-sebut-publik-masih-melihat-apa