Salin Artikel

Digitalisasi Disebut Bisa Cegah Orang Korupsi, Novel Baswedan: Salah Kaprah!

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyatakan, pandangan yang menyebut KPK sebaiknya fokus pada pencegahan, bukan hanya melakukan operasi tangkap tangan (OTT), adalah salah kaprah.

"Kenapa saya bilang salah kaprah, kalau orang berpikir dengan digitalisasi, dengan sistem maka bisa membuat orang tidak bisa berbuat korupsi, salah, siapa yang bilang?" kata Novel dalam program Gaspol! Kompas.com, Jumat (4/8/2023).

Novel menuturkan, pengadaan barang dan jasa lewat sistem digital seperti e-katalog dan e-procurement memang punya tujuan yang baik.

Lewat sistem tersebut, orang-orang yang berkepentingan diharapkan tidak perlu saling bertemu sehingga menutup celah terjadinya suap dan korupsi. Namun, Novel mengungkapkan, sistem tersebut nyatanya masih bisa diakali sehingga korupsi pun tetap terjadi.

"Sebaik apa pun sistem, sebaik apa pun alat atau digitalisasi, ada orang di belakangnya yang mengendalikan dan orang itu ketika tidak mempunyai integritas, dia bisa membikin celah atau mengakali suatu sistem," kata Novel.

Oleh sebab itu, Novel menegaskan bahwa upaya memberantas korupsi lewat penindakan harus tetap dilakukan, di samping pencegahan dan pendidikan kepada masyarakat.

"Tentunya untuk bikin jera itu bukan sekadar hukuman saja, tapi juga bagaimana caranya orang yang berbuat korupsi itu hasil korupsinya juga ditarik semua untuk negara dan ada hukuman denda yang betul-betul membuat jera," kata Novel.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyinggung sikap masyarakat yang berharap KPK sering menangkap koruptor lewat OTT. Padahal, kata Luhut, KPK punya fungsi pendidikan dan pencegahan di samping penindakan.

"Nah kita senangnya itu selalu lihat drama penindakan. Itu yang menurut saya tidak boleh," kata Luhut, di Gedung Juang KPK, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Menurutnya, fungsi yang harus lebih ditonjolkan KPK adalah pencegahan melalui digitalisasi sistem seperti e-katalog.

KPK juga disebut telah membuat sistem berbasis elektronik yang berhasil mencegah kecurangan dan menghemat ratusan triliun uang negara, serta meningkatkan pendapatan pajak.

"Itu (fungsi KPK) dilihat jangan drama-drama saja tadi ditangkap. Kalau kurang jumlahnya ditangkap (dianggap) berarti enggak sukses. Saya sangat tidak setuju, kampungan itu menurut saya. Itu ndeso, pemikiran modern makin kecil yang ditangkap tapi makin banyak penghematan itu yang sukses," kata Luhut.

https://nasional.kompas.com/read/2023/08/04/20254421/digitalisasi-disebut-bisa-cegah-orang-korupsi-novel-baswedan-salah-kaprah

Terkini Lainnya

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke