Pada hari itu, ketiganya sama-sama menjadi pembicara di acara yang sama, yakni "Belajar Raya 2023" di Posbloc, Jakarta Pusat, yang diperuntukkan bagi para guru, murid, dan anak-anak muda.
Di acara tersebut, bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menjadi pembicara pada sesi talkshow pertama pada pagi hari.
Sementara itu, bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan bakal capres PDI-P, Ganjar Pranowo sama-sama memberikan materi di sore hari.
Namun, karena jarak waktu mengisi acara yang berjauhan, maka Anies tidak sempat bertemu dengan Ganjar dan Prabowo di acara Belajar Raya.
Lain halnya dengan Prabowo dan Ganjar yang mendapatkan jadwal mengisi acara berdekatan.
Prabowo datang lebih dulu dalam acara itu, sekitar pukul 14.50 WIB. Menteri Pertahanan (Menhan) itu mengenakan kemeja kotak-kotak dengan corak warna putih biru yang dipadukan dengan celana panjang biru.
Prabowo kemudian memberikan materi terlebih dahulu di acara tersebut. Saat materi yang diberikan Prabowo akan berakhir, Ganjar masuk ke ruangan talkshow.
Ganjar hadir belakangan sekitar pukul 16.15 WIB, mengenakan kemeja kotak-kotak merah yang dipadu dengan celana hitam.
Gubernur Jawa Tengah itu memperhatikan Prabowo saat memberikan materi. Tak lupa, ia memberikan tepuk tangannya saat Prabowo menyampaikan pesan semangat kepada anak muda untuk terus belajar.
Setelah sesi materi selesai, Prabowo dan Ganjar pun bersalaman dan berpelukan. Keduanya pun sempat melakukan salam komando yang membuat hadirin dan media ramai menyoraki keduanya.
"Ya kebetulan, enggak ada koordinasi," ujar Prabowo kepada awak media usai memberi materi di acara Belajar Raya.
Ganjar juga mengaku tidak ada kesengajaan saat sama-sama memakai baju motif kotak-kotak.
Sebagaimana diketahui, Anies, Prabowo dan Ganjar saat ini sudah sama-sama dicalonkan sebagai bakal capres dari partai politik (parpol) maupun koalisi parpol masing-masing.
Anies dideklarasikan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kemudian, Prabowo Subianto merupakan bakal capres dari Partai Gerindra. Saat ini Prabowo juga sudah mendapat dukungan dari Partai Bulan Bintang (PBB) untuk mau di pilpres 2024.
Selanjutnya, Ganjar Pranowo dideklarasikan oleh PDI Perjuangan (PDI-P) sebagai bakal capres untuk pilpres tahun depan.
Selain PDI-P, ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura, Perindo, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang memberikan dukungan untuk Ganjar.
Ia pun ingin bersaing secara sehat dengan Ganjar dalam kontestasi menuju pemilihan presiden (pilpres) 2024.
"Ya tadi ketemu, baik, saya hubungannya baik sama beliau (Ganjar). Kita bersaing dengan sehat ya, bersaing dengan semangat, bersaing dengan kekeluargaan, persaudaraan," ujar Prabowo.
"Bahwa politik di Indonesia harus politik kekeluargaan, politik di antara saudara," katanya lagi.
Dalam keterangannya secara terpisah, Ganjar mengatakan harus selalu berhubungan baik dengan bakal capres mana pun.
"Ya kita sama siapa pun musti baik, apalagi sama Pak Prabowo sering ketemu. Kemarin, sama Mas Anies waktu haji juga baik. Jadi semuanya baik-baik," kata Ganjar.
"Orang cerita lima tahunan mau kontestasi masa jelek-jelekan, enggak lah," ujarnya lagi.
Ganjar lantas menegaskan bahwa persaingan mereka akan berlangsung secara sehat, tanpa politisasi identitas, dan hoaks.
"Dan saya kan pernah menjadi timsesnya Pak Prabowo dulu. Jadi masa terus jelek-jelekan, enggak lah," kata Ganjar.
Saranghae Anies-Ganjar
Usai mengisi acara Belajar Raya, Anies Baswedan kemudian tampil sebagai pembicara di acara Hari Menjadi Manusia yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Ganjar pun juga menjadi pembicara di acara tersebut.
Anies menjadi pemateri tepat sebelum Ganjar. Menjelang closing statement-nya, Ganjar tiba-tiba masuk dan menyapa keluarga Anies yang duduk di kursi VIP.
Kemudian, Anies menyampaikan selamat datang pada Gubernur Jawa Tengah itu.
“Mas Ganjar, sugeng rawuh (selamat datang),” kata Anies dari atas panggung dan disambut tepuk tangan penonton.
Ganjar kemudian mempersilahkan Anies untuk melanjutkan dulu pembicaraannya di atas panggung.
Keakraban kedua bakal capres itu pun kembali terjadi ketika Anies turun panggung dan hendak meninggalkan tempat acara.
Sama-sama menggunakan pakaian hitam, Anies dan Ganjar sempat saling menyapa dan berbisik.
Kemudian, keduanya kompak menyilangkan ibu jari dan telunjuknya, membentuk simbol saranghae atau cinta dalam bahasa Korea.
Bagi Anies, tidak ada yang berlebihan soal keakrabannya dengan Ganjar. Sebab, keduanya sama-sama alumni Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Kita berteman lama, dari zaman kuliah,” kata Anies sembari tertawa.
Ia mengungkapkan, persahabatan yang terjalin tidak boleh berubah meski nantinya bakal bersaing dalam Pilpres 2024.
“Namanya lawan debat itu teman berfikir, lawan voli itu teman olahraga, lawan dalam kompetisi politik pemilu adalah teman dalam demokrasi,” ujar Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menganggap acara yang mempertemukan para bakal capres baik untuk terus dilakukan.
Sebab, agenda seperti itu bisa memberikan contoh kepada masyarakat mengenai pesan tetap menjaga pertemanan meski ada persaingan.
“Ini adalah sebuah kegiatan untuk memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat dan tetap berteman,” katanya.
Sementara itu, dalam pandangan Ganjar, kontestasi politik tidak terjadi setiap saat. Tetapi, hubungan baik harus tetap dijalin.
Ganjar menganggap bahwa tidak ada kekuasaan mutlak. Sebab, Jabatan publik bakal selalu berganti.
“Saya selalu sampaikan ya, persahabatan adalah persahabatan. Politik itu hanya panggung sementara saja. Maka jangan dibawa sampai ke hati, apalagi setelah selesainya kontestasi,” ujarnya.
Bagi Ganjar, pandangan itu membuatnya tidak pernah merasa berada dalam kondisi terpuruk dalam kariernya sebagai pejabat publik.
“Jadi saya tidak pernah merasa pada titik terendah untuk urusan di jabatan publik. Wong jabatan aja kok, ini ada batasnya,” kata Ganjar.
https://nasional.kompas.com/read/2023/07/31/10042111/pesan-kekompakan-dalam-persaingan-3-bakal-capres-anies-ganjar-dan-prabowo