Salin Artikel

Survei Indikator: Rakyat Ingin Jokowi Netral dan Pilpres 2024 Aman

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat tidak terlalu mempermasalahkan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung calon presiden tertentu menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 tetapi harus tetap menjaga netralitas.

Hal itu terungkap dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dipaparkan pada Minggu (24/7/2023) kemarin.

Dalam hasil survei itu dipaparkan, dari 1.220 responden sebanyak 74,7 persen mengetahui tentang pernyataan Jokowi akan cawe-cawe atau ikut campur terkait Pilpres 2024. Sedangkan 25,3 persen responden tidak mengetahuinya.

Sedangkan terkait pernyataan cawe-cawe itu, sebanyak 64,6 persen responden menyatakan Jokowi hanya menginginkan Pemilu 2024 berjalan aman dan damai.

Sementara sebanyak 33,3 persen responden menilai cawe-cawe itu adalah wujud sikap Presiden Jokowi yang ingin memastikan capres yang didukungnya menang dalam Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi, dari hasil survei itu terlihat sekitar seperempat penduduk Indonesia mengetahui tentang pernyataan cawe-cawe Presiden Joko Widodo.

Akan tetapi, dari hasil survei itu juga terlihat masyarakat sangat berharap Jokowi tetap netral meski mendukung bakal capres tertentu.

"Jika Joko Widodo berpihak kepada salah satu capres tertentu, warga tidak lantas resisten meski tidak mayoritas. Tapi mayoritas warga menilai Joko Widodo harus netral atau tidak berpihak kepada salah satu capres tertentu," kata Burhanuddin dalam kesimpulan hasil survei Indikator yang dikutip pada Senin (24/7/2023).

Maka dari itu, kata Burhanuddin, dari hasil jajak pendapat itu juga terungkap itu masyarakat berharap makna cawe-cawe harus tetap terjaga dalam rangka memastikan pemilu 2024 berjalan aman dan damai.

"Hingga saat ini mayoritas warga lebih setuju bahwa makna cawe-cawe yang dimaksudkan oleh Presiden yaitu untuk memastikan pemilu 2024 mendatang berjalan aman dan damai, termasuk kelompok yang tahu," ucap Burhanuddin.

Hal itu menandakan masih terdapat keraguan di tengah masyarakat Jokowi beserta pemerintahannya bisa berlaku adil dan netral dalam Pilpres 2024.

Adapun survei Indikator Politik ini digelar pada 20-24 Juni 2023 secara tatap muka. Survei dilakukan terhadap 1.220 responden dari seluruh provinsi dengan usia minimal 17 tahun atau sudah bisa mengikuti pemilu.

Responden dipilih dengan metode simple random sampling. Margin of error dari survei ini sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/24/15063871/survei-indikator-rakyat-ingin-jokowi-netral-dan-pilpres-2024-aman

Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke