Salin Artikel

Apresiasi Upaya Peremajaan Sawit Herman Deru, Mentan SYL: Sawit Lebih Berharga dari Emas

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi upaya Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru yang berupaya mengakselerasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) bersama perusahaan-perusahaan sekitar. 

Menteri yang akrab disapa SYL itu berharap, panen perdana tersebut dapat meningkatkan PSR di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), terutama di kebun sawit yang telah berusia 15-25 tahun agar segera memasuki proses replanting.

"Bagaimanapun petani harus diuntungkan. Tidak boleh kita suruh tebang saja, tetapi harus diberikan solusi,” ujar SYL lewat keterangan persnya, Selasa (18/7/2023).

Dia mengatakan itu dalam acara Panen Perdana Kelapa Sawit Program Peremajaan Sawit Rakyat di Kebun Kelapa Sawit Desa Bumi Harapan, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten OKI, Sumsel Senin (17/7/2023). 

SYL mengatakan, hal tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama gubernur dan bupati. Dalam hal ini, pihaknya berupaya membantu tanaman komoditas jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan petani.

“Dengan demikian, petani sawit bisa tetap memiliki pendapatan selama melakukan replanting. Saya mengapresiasi akselerasi PSR di OKI yang kini menjadikan sawit lebih berharga dari emas," jelasnya. 

Apalagi, peremajaan sawit di OKI saat ini sudah menggunakan teknologi. Dia pun meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI meningkatkan target peremajaan sawit dari 8.000 hektar (ha) menjadi 10.000 ha. 

SYL juga mendorong pemkab dan pemerintah provinsi (pemprov) untuk berinovasi, sehingga kelapa sawit tidak hanya diolah menjadi biodiesel atau minyak, tetapi juga menjadi obat-obatan untuk mendukung penurunan angka stunting. 

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumsel Herman Deru menyambut baik tantangan inovasi pemanfaatan kelapa sawit dari SYL.

"Tadi Pak Menteri memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada Sumsel dan Bupati OKI untuk membuat inovasi baru agar sawit jangan hanya makanan, tetapi dibuat juga menjadi obat,” ujarnya. 

Dia juga berharap ada solusi bagi tenaga-tenaga terampil di Sumsel sehingga tantangan SYL bisa segera dilaksanakan.

Herman menambahkan, penunjukkan Sumsel sebagai titik fokus peremajaan sawit merupakan hal yang wajar. Sebab, Sumsel memiliki lahan perkebunan sawit yang luas di Indonesia, yakni mencapai 1,4 juta ha. 

Dengan jumlah tersebut, kata dia, masyarakat memiliki ketergantungan yang cukup dengan perkebunan sawit. Meski demikian, banyak sawit kondisi saat ini yang sudah berusia tua dengan produksinya berkurang. 

"Oleh karena itu, kami Pemprov Sumsel janji akan memperluas PSR," ujarnya.

Herman juga menyebutkan, saat ini masyarakat masih berpikir ulang untuk melakukan replanting sawit karena masih dalam masa produksi. 

Oleh karena itu, dia berharap Kementerian Pertanian (Kementan) dapat memikirkan dan mencarikan solusi. Dengan begitu, ekonomi masyarakat yang melakukan replanting tetap terjamin sambil menunggu proses peremajaan hingga panen dilakukan. 

Pada kesempatan itu, Herman turut mendampingi Mentan SYL memulai panen perdana PSR di OKI dengan lahan seluas 1.057 ha.

Dia juga ikut menjajal mesin pembersih rumput di kebun kelapa sawit, mencoba langsung kendaraan pengangkut hasil sawit, dan melakukan penyerahan kredit usaha rakyat (KUR) kepada sejumlah masyarakat. 

Untuk diketahui, data dari Kementan dan PSR Online menyebutkan, realisasi PSR hingga 10 Juli 2023 di Provinsi Sumsel dengan rekomendasi teknis (rekomtek) mencapai 59.329, 40 ha, tumbang/chipping 42.081, 17 ha, dan tanam 41.267,23 ha. 

Kemudian, pada Februari 2023, Sumsel memboyong rekomtek program PSR pertama secara nasional dan terluas di tingkat provinsi periode Februari 2023. Pada waktu itu, Sumsel memiliki luasan rekomtek PSR mencapai 58.315 ha.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/18/15433021/apresiasi-upaya-peremajaan-sawit-herman-deru-mentan-syl-sawit-lebih-berharga

Terkini Lainnya

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke