Airlangga juga tidak memungkiri bahwa pertemuannya dengan Prabowo turut membahas isu politik praktis.
"(Bertemu) Pak prabowo, ya tentu (membahas) politik yang praktis dan Indonesia ke depan," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Namun, Airlangga tidak menjawab lugas ketika ditanya mengenai kecenderungan arah koalisi Golkar seiring frekuensi pertemuan dirinya dengan Prabowo.
"Politik masih cair," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan bahwa Partai Golkar sudah mengusulkan nama Airlangga Hartarto untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Namun, ia mengingatkan bahwa penentuan bakal RI-2 dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) tetap berada di tangan Prabowo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
“Mungkin sekali sudah diusulkan (Airlangga bakal cawapres Prabowo), tapi tentu (belum) diputuskan. Sambil melihat dinamika lain, usulan-usulan lain,” ujar Habiburokhman di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada 10 Juli 2023.
Habiburokhman mengatakan, KIR terbuka dengan berbagai usulan. Termasuk, jika Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMB) Erick Thohir untuk jadi pendamping Prabowo.
"Silahkan usulan disampaikan ke Pak Prabowo dan Gus Muhaimin untuk dipertimbangkan apakah akan disepakati atau tidak,” katanya.
Untuk diketahui, Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Namun, koalisi tersebut nampaknya mulai terpecah setelah PPP resmi mendukung bakal calon presiden (capres) PDI-P Ganjar Pranowo.
https://nasional.kompas.com/read/2023/07/13/13145051/airlangga-akui-sering-bertemu-prabowo-tanda-bakal-koalisi