Salin Artikel

Belanja Iklan Prabowo di Medsos Paling Tinggi, Capai Rp 1,85 Miliar

"Jika dianalisis berdasarkan tokohnya, Prabowo Subianto menduduki posisi tertinggi. Nilai belanja iklan selama tiga bulan mencapai Rp 1,85 miliar," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Selasa (4/7/2023).

Nominal ini terpaut cukup jauh dengan biaya iklan kandidat terkuat lainnya, Ganjar Pranowo yang membelanjakan Rp 409,3 juta pada periode yang sama.

Hasil analisis Kompas terhadap data Meta juga menunjukkan siapa pihak yang menanggung biaya iklan tersebut.

Untuk Prabowo, biaya iklan paling banyak bersumber dari Koalisi Adil Makmur, kelompok pendukungnya pada Pemilihan Presiden 2019.

"Artinya, akun belanja iklan Prabowo kali ini masih menggunakan nama pendukungnya pada pemilu periode sebelumnya," tulis Litbang Kompas.

Dana atas nama koalisi itu menyumbang 96 persen dari total belanja untuk tokoh politik Prabowo. Sisanya, 4 persen, disumbang oleh beberapa kalangan.

Ada yang mengatasnamakan diri sebagai Sahabat Prabowo, Prabowo Lanjutkan Kepemimpinan, Prabowo untuk NKRI, dan juga Prabowo Menyapa.

Sementara itu, sumber biaya iklan terhadap Ganjar cenderung lebih beragam, berasal sejumlah komunitas pendukung dan sumbangan perseorangan.

Akumulasi belanja iklan yang mencapai Rp 409,3 juta itu berasal dari kontribusi Ganjar Nusantara Indonesia (GNI) senilai Rp 240,7 juta atau 59 persen, GanjarFans Rp 102,6 juta (25 persen), dan sisanya dari perseorangan maupun kelompok lainnya.

Hasil analisis juga menunjukkan perbedaan pola belanja antara GanjarFans dan GNI.

Adapun GanjarFans menggelontorkan dana pada satu kali transaksi, sedangkan dana dari GNI merupakan akumulasi dari 156 entitas yang beragam.

Ratusan entitas ini berasal dari sejumlah provinsi dan kabupaten/kota dengan tertinggi yang disumbangkan entitas-entitas itu mencapai Rp 25,5 juta, sedangkan yang terendah Rp 27.524.

"Hal ini mengindikasikan biaya iklan untuk Ganjar disokong oleh begitu banyak pihak dalam kurun tiga bulan," tulis Litbang Kompas.

Adapun bacapres lainnya, Anies Baswedan, hanya belanja iklan seenilai Rp 39,1 juta di media sosial Facebook dan Instagram dengan penyumbang atas nama Fakta Anies dengan nilai terbesar yakni Rp 27,7 juta.

Pada posisi kedua ada akun Fakta Anies Baswedan dengan nilai belanja Rp 4,2 juta. Sisanya, sekitar Rp 7 juta, disumbang oleh 11 pengiklan lainnya.

Selain tiga tokoh di atas, Litbang Kompas mencatat nilai belanja iklan tokoh lainnya yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebesar Rp 227,3 juta dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (Rp 71,3 juta).

Secara total, belanja iklan para tokoh politik di media sosial mencapai Rp 2.592.687.126.

Analisis data Meta

Analisis ini dilakukan terhadap data yang dirilis oleh Meta Platform, perusahaan yang menaungi Instagram dan Facebook.

Perusahaan teknologi ini memiliki kebijakan transparansi nilai belanja iklan, terutama pada topik iklan isu sosial, pemilu, dan politik.

Meta menyediakan data yang bisa diakses oleh publik sejak Agustus 2020 dan masih terus berlangsung hingga sekarang.

Pada periode tiga bulan terakhir, yakni 1 April 2023-29 Juni 2023, Meta Platform melaporkan terdapat nilai transaksi iklan politik dan pemilu mencapai Rp 10,9 miliar.

Nominal belanja iklan politik ini berasal dari lima golongan pengiklan. Kelimanya terdiri dari tokoh politik, partai politik, kelompok sukarelawan pendukung tokoh, kelompok masyarakat atau entitas lainnya, serta media massa (pers) yang mempromosikan produk jurnalistiknya melalui Facebook dan Instagram.

Dari lima golongan pengiklan tersebut, kelompok tokoh politik, parpol, dan kelompok sukarelawan pendukung tokoh mengeluarkan biaya iklan hingga Rp 7,44 miliar.

Artinya, lebih dari 70 persen belanja iklan sosial, politik, dan pemilu di perusahaan Meta untuk sementara ini sebagian besar berkaitan dengan komponen parpol guna menyongsong tahun Pemilu 2024.

Caranya, dilakukan pemetaan dengan mengelompokkan akun belanja iklan berdasarkan kata kunci terkait dengan identitas politik.

"Misalnya, menggunakan acuan nama tokoh bakal capres yang dilengkapi dengan nama parpol dan juga nama ketua umum parpol bersangkutan," tulis Litbang Kompas.

Hasil pengolahan data dapat membedakan antara iklan yang ditujukan atas nama tokoh politik dan atas nama parpol. Iklan tokoh politik memiliki nilai Rp 2,59 miliar, sedangkan atas nama parpol senilai Rp 4,84 miliar.

"Meskipun dapat dibedakan menjadi dua kelompok seperti itu, tetap saja memungkinkan bahwa iklan pada akun parpol dapat berisi informasi tokoh politik yang diusungnya," tulis Litbang Kompas.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/04/07190631/belanja-iklan-prabowo-di-medsos-paling-tinggi-capai-rp-185-miliar

Terkini Lainnya

Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke