Salin Artikel

Jejak "The Ruling Party", PDI-P dan Demokrat Diyakini Menang jika Berkoalisi pada Pilpres 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, PDI Perjuangan dan Partai Demokrat punya kans besar untuk menang jika berkoalisi pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Sebab, keduanya sama-sama pernah juara di panggung pilpres. PDI-P menang dua kali berturut-turut pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

Sedangkan Demokrat unggul dua periode sebelumnya, tepatnya pada Pilpres 2004 dan Pilpres 2009.

“Sebagai kedua partai yang pernah memenangi pilpres dan menjadi partai penguasa (the ruling party), maka bersatunya PDI-P dan Partai Demokrat bisa menghadirkan mesin politik nasionalis yang sangat efektif untuk memenangkan Pilpres 2024,” kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (13/4/2023).

Namun demikian, menurut Umam, dengan jejak rivalitas Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sulit menyatukan kedua partai di panggung pilpres.

Sejauh ini pun, belum ada tanda-tanda yang menguatkan kemungkinan duet bakal calon presiden (capres) PDI-P untuk Pemilu 2024, Ganjar Pranowo, dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Jika PDI-P dan Demokrat tampak hangat beberapa waktu belakangan, menurut Umam, itu bukan karena keduanya ingin menjodohkan Ganjar dan AHY, melainkan sebagai investasi politik PDI-P untuk mengantisipasi pemilu presiden putaran kedua.

“Komunikasi PDI-P dan Demokrat ini bisa dimaknai sebagai investasi politik PDI-P untuk membangun jembatan kolaborasi guna mengantisipasi pilpres putaran kedua nantinya,” ujar dosen Universitas Paramadina itu.

Merujuk survei sejumlah lembaga mengenai elektabilitas kandidat capres, Umam mengatakan, kemungkinan hanya ada dua nama yang melaju ke putaran kedua pilpres, yakni bakal Ganjar Pranowo dan bakal capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Sementara, Anies Baswedan, bakal capres yang diusung Demokrat, Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), diperkirakan akan tumbang, mengingat angka elektoralnya yang tertinggal di belakang dua pesaingnya.

Membaca situasi tersebut, PDI-P melakukan penjajakan ke Demokrat, berharap dapat bekerja sama sehingga mampu mendulang dukungan dari pemilih partai bintang mercy itu jika terjadi pilpres dua putaran.

“PDI-P mencoba mendekati Demokrat untuk menggalang dukungan swing voters yang akan menentukan kemenangan akhir di putaran kedua nantinya,” tutur Umam.

Mulanya, gagasan tersebut ditolak oleh AHY. Meski mengaku menghormati usulan Puan, putra sulung SBY itu bilang, saat ini Demokrat masih tetap bertahan dengan pilihannya bersama Koalisi Perubahan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

“Saya berterima kasih kepada siapapun yang menyebutkan bahwa AHY bisa diperhitungkan dan berpasangan dengan siapa pun, termasuk terakhir Ibu Puan Maharani menyampaikan ya bisa saja dengan Mas Ganjar Pranowo,” ujar AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

“Tapi kami memilih juga tetap menjunjung tinggi etika, nilai, dan prinsip dalam berkomunikasi politik. Kami juga tetus memantapkan rancang bangun dari Koalisi Perubahan ini,” kata dia.

Namun, bermula dari bursa cawapres itu, perang dingin PDI-P dan Demokrat justru tampak mencair. Rencananya, Puan akan bertemu AHY dalam waktu dekat.

Rencana pertemuan ini pun mendapat sambutan baik dari PDI-P dan Demokrat. Keduanya sama-sama membuka pintu kerja sama.

https://nasional.kompas.com/read/2023/06/14/12360511/jejak-the-ruling-party-pdi-p-dan-demokrat-diyakini-menang-jika-berkoalisi

Terkini Lainnya

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Nasional
KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

Nasional
Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena 'Mark Up' Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena "Mark Up" Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke