Salin Artikel

Rencana Pertemuan Puan-AHY, Berawal dari Radar Cawapres Ganjar yang Sempat Ditolak Demokrat

JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan PDI Perjuangan dengan Partai Demokrat belakangan menghangat. Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dikabarkan bakal melakukan pertemuan.

Kemesraan keduanya berawal dari pernyataan Puan yang menyebut bahwa AHY masuk dalam radar calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) PDI-P untuk Pemilu 2024, Ganjar Pranowo.

Memang, awalnya, Demokrat secara tersirat menyampaikan penolakan. Namun, bermula dari gagasan tersebut, suhu politik antara partai banteng dan partai bintang mercy yang selama ini panas tampak mulai mencair.

AHY cawapres Ganjar?

Sebagaimana diketahui, sejak April lalu, PDI-P telah resmi mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres yang akan mereka usung pada Pemilu 2024. Namun, hingga kini, cawapres Ganjar masih tanda tanya.

Puan mengungkap bahwa ada sepuluh nama yang masuk bursa cawapres pendamping Ganjar. Nama-nama itu, mulai dari menteri Kabinet Indonesia Maju, kepala daerah, hingga petinggi partai politik. Salah satu nama yang mencuat di luar prediksi yakni AHY.

“Kalau boleh saya sebut yang ada di media, Pak Mahfud (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD) sudah masuk namanya,” kata Puan usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P di Sekolah Partai DPP PDI-P, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).

“Pak Erick Thohir (Menteri BUMN), Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Pak Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), kemudian ada Pak AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono), Pak Airlangga (Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto). Nama-nama itu masuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan,” tuturnya.

Puan mengatakan, masing-masing nama punya kelebihan. Selanjutnya, PDI-P akan mempertimbangkan figur yang sejalan dengan visi dan misi capres serta partai untuk dipasangkan dengan Ganjar di panggung pilpres.

Menurut Puan, hingga kini belum ada nama yang diputuskan sebagai cawapres Ganjar. Masukan dan diskusi bersama banyak pihak masih akan terus dilakukan untuk menentukan calon RI-2.

“Kali ini masih menimbang-nimbang untuk nama yang ada,” ujarnya.

Tak main-main

Pernyataan Puan itu pun gaduh di publik. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut bahwa munculnya nama AHY dalam bursa cawapres Ganjar merupakan hasil masukan dari Puan.

"Ketika ada masukan itu, ya menjadi tanggung jawab dari kami untuk disampaikan ke publik," kata Hasto kepada wartawan di sela hari ketiga Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ketiga PDI-P, Kamis (8/6/2023).

Hasto mengatakan, munculnya nama AHY tak lepas dari spirit merangkul seluruh elemen politik. Dia bilang, partainya tak bermaksud merusak Koalisi Perubahan untuk Persatuan, koalisi yang dibentuk Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres Pemilu 2024.

"Kami memahami etika politik bahwa kerja sama antara Partai Nasdem, PKS, dan Demokrat memang sudah dilakukan," kata Hasto.

Sementara, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menegaskan partainya tidak main-main memasukkan nama AHY dalam radar kandidat bakal cawapres pendamping Ganjar. Menurut Said, semua itu sudah melalui proses dan pertimbangan di internal PDI-P.

"Bagi kami sesungguhnya pilihan-pilihan nama-nama itu kami tidak punya kehendak, tidak punya niat, dan politik kami adalah politik yang dilandasi etik, moral. Maka, ketika menyebut bahwa salah satunya AHY kami serius, tidak main-main," kata Said ditemui di sela-sela Rakernas ketiga PDI-P, Rabu (7/6/2023).

"Jangan kemudian diasosiasikan penyebutan AHY hanya akan merusak partai lain, koalisinya, atau dengan segala hormat dan dengan segala kerendahan hati ketika menyebut AHY seakan-akan kemudian akan meremehkan AHY," tuturnya.

Sinyal penolakan

Menanggapi ini, AHY mulanya menunjukkan sinyal penolakan. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengaku menghormati usulan Puan. Memang, kata dia, dalam politik, semua kemungkinan bisa saja terjadi.

“Saya berterima kasih kepada siapapun yang menyebutkan bahwa AHY bisa diperhitungkan dan berpasangan dengan siapa pun, termasuk terakhir Ibu Puan Maharani menyampaikan ya bisa saja dengan Mas Ganjar Pranowo,” ujar AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

“Saya menghormati siapapun yang memberikan sikap atau pernyataan. Bagi saya demokrasi adalah ruang yang bebas, ruang yang luas untuk hadirnya gagasan-gagasan semacam itu,” sambung dia.

Dalam pandangannya, situasi politik Tanah Air memang harus disikapi dengan membuka ruang dialog dengan semua pihak. Namun, AHY menekankan, saat ini Demokrat masih tetap bertahan bersama Koalisi Perubahan untuk mengusung Anies sebagai capres 2024.

“Tapi kami memilih juga tetap menjunjung tinggi etika, nilai, dan prinsip dalam berkomunikasi politik. Kami juga tetus memantapkan rancang bangun dari Koalisi Perubahan ini,” kata dia.

Hangat

Kendati demikian, belakangan, PDI-P dan Demokrat tampak hangat. Muncul kabar bahwa Puan bakal menemui AHY untuk berdialog.

“Nanti Mbak Puan akan bertemu dengan Mas AHY untuk melakukan dialog,” kata Hasto saat ditemui awak media di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).

Menurut Hasto, tidak ada salahnya PDI-P menjalin dialog dengan Demokrat. Dia mengatakan, rencana pertemuan ini merupakan bagian dari semangat gotong royong.

Gagasan pertemuan tersebut juga sebagai bentuk uluran tangan PDI-P ke Demokrat untuk mewujudkan persatuan. Hasto menyebut, dialog antara Puan dan AHY tetap bisa dilakukan sembari Demokrat menunggu “lamaran” dari Anies Baswedan yang hingga kini masih mencari kandidat cawapres.

“Maka PDI-P itu juga merangkul sambil menunggu lamaran dari Anies Baswedan ke Demokrat belum turun. Enggak ada salahnya berdialog,” tuturnya.

Menindaklanjuti rencana itu, Hasto bertemu dengan Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (11/6/2023).

Riefky mengungkapkan, pertemuan berlangsung hangat karena kedua partai politik antusias menantikan pertemuan tersebut. Namun, menurutnya, baik PDI-P maupun Demokrat tetap menghormati pilihan politik yang berbeda saat ini.

“Walaupun kami sangat antusias membicarakan rencana pertemuan Mbak Puan dan Mas AHY, namun kami tetap menjaga etika politik dan saling menghormati posisi saat ini,” ujarnya.

Meski sama-sama menyambut baik, kedua partai belum mau membocorkan kapan pertemuan antara Puan dan AHY bakal digelar.

Rencana pertemuan Puan dengan AHY tersebut pun membuat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut angkat bicara. Ayah AHY itu menunjukkan sinyal positif atas gagasan tersebut.

"Yang saya tahu AHY selaku pemimpin Partai Demokrat merespons, ajakan dari Mbak Puan atau PDIP untuk melakukan pertemuan dan berbincang-bincang," kata SBY usai berolahraga di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Minggu (11/6/2023), seperti dilansir dari Kompas TV, Senin (12/6/2023).

SBY mengatakan, partainya selalu menganggap bahwa setiap perjumpaan yang berawal dari niat baik untuk membahas berbagai persoalan bangsa dan negara punya tujuan yang baik, tak terkecuali, rencana pertemuan Puan dan AHY.

"Jadi itu yang bisa saya sampaikan sekarang, ikuti perkembangannya nanti. Yang jelas pertemuan niat baik dari manapun siapa dengan siapa selalu membawa kebaikan," ucap presiden keenam RI itu.

https://nasional.kompas.com/read/2023/06/12/11501401/rencana-pertemuan-puan-ahy-berawal-dari-radar-cawapres-ganjar-yang-sempat

Terkini Lainnya

Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Nasional
Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Nasional
Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Nasional
BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

Nasional
PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

Nasional
Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

Nasional
PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

Nasional
Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

Nasional
Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

Nasional
Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, Termasuk Umrah, Bayar Kiai, dan “Service Mercy”

Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, Termasuk Umrah, Bayar Kiai, dan “Service Mercy”

Nasional
Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL Saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL Saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke