Salin Artikel

Sandiaga Uno Tak Mau Dianggap Jadi Pihak yang Dekati PKS untuk Jegal Pencapresan Anies

Sandiaga mengklaim, kedekatan dengan pimpinan PKS memang sudah terjalin sejak Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Saat ini, Sandiaga hanya membahas dengan PKS soal keberlanjutan pembangunan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Jadi jangan diartikan bagian dari pada penjegalan. Enggak, enggak sama sekali. Justru saya menawarkan pemikiran ini,” ujar Sandiaga Uno di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

“Seandainya teman-teman bisa menerima dan memberikan pertimbangan, ayo kita sama-sama membangun bangsa,” katanya lagi.

Ia pun mengaku legowo jika idenya itu ditolak oleh PKS karena sudah solid bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat memperjuangkan perubahan.

Namun, Sandiaga Uno berharap PKS turut mempertimbangkan kesinambungan pembangunan.

“Karena saya didukung data dan data ini menunjukan mayoritas rakyat Indonesia menginginkan keberlanjutan,” ujarnya.

Terakhir, mantan kader Partai Gerindra itu menyatakan masih ingin terus menjalin kedekatan dengan PKS.

“Kita masih berupaya, karena tentunya PKS adalah partai besar, yang menurut saya mereka adalah aset negara dan memiliki internal proses juga menawarkan sebuah kepemimpinan,” kata Sandiaga.

Bahkan, namanya sempat diusulkan sejumlah elite PKS untuk menjadi pendamping Anies pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, saat ini Sandiaga mengklaim telah semakin dekat untuk bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

PPP juga tengah menjajaki kerja sama dengan PDI-P karena sama-sama mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengaku turut mendorong Sandiaga Uno untuk bisa menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar.

https://nasional.kompas.com/read/2023/06/09/13535351/sandiaga-uno-tak-mau-dianggap-jadi-pihak-yang-dekati-pks-untuk-jegal

Terkini Lainnya

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandag Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandag Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku Bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku Bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke