Salin Artikel

Elektabilitas Anies Terus Turun hingga Buat Demokrat Gelisah, Benarkah?

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, terus turun.

Situasi ini membuat partai politik pengusung Anies khawatir. Partai Demokrat misalnya, curiga hal ini disebabkan bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies tak kunjung diumumkan.

"Memang ada kecenderungan menurun dari survei Indikator karena mungkin, dugaan kami, hipotesa kami adalah lambannya proses deklarasi," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief saat dikonfirmasi, Senin (5/6/2023).

Andi pun mendorong Anies segera mengumumkan cawapresnya. Demokrat, kata dia, mengusulkan agar deklarasi cawapres diumumkan setidaknya pada Juni 2023.

Hal ini diyakini mampu meningkatkan elektabilitas Anies yang kini terpaut jauh dengan para kompetitornya.

"Kalau jarak (elektabilitas) sudah cukup menganga, itu pasangannya juga akan berat," ucap Andi.

Andi pun yakin, begitu cawapres diumumkan, basis pemilih Anies akan bergerak bersama untuk memenangkan bakal capres yang diusung Partai Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Lantas, bagaimana tren elektabilitas Anies Baswedan sebenarnya?

Nama Anies Baswedan sedianya selalu bertengger di papan atas bursa elektabilitas capres. Angka elektoral Anies bersaing dengan bakal capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, dan bakal capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Menjelang akhir 2022, elektabilitas Anies sempat bersaing ketat dengan Prabowo, bahkan unggul atas Menteri Pertananan itu.

Namun, belakangan, tingkat keterpilihan Prabowo terus menanjak. Sebaliknya, elektabilitas Anies berangsur-angsur turun.

Ini menempatkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut di urutan ketiga elektabilitas capres, mengekor Prabowo dan Ganjar.

Turun sejak Juli 2022

Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia memperlihatkan, elektabilitas Anies terus turun sejak Juli 2022. Elektabilitas Anies terpaut jauh dari dua pesaingnya, Prabowo dan Ganjar.

"Pada simulasi tiga nama capres, Prabowo konsisten menunjukkan tren peningkatan sejak awal tahun 2023. Ganjar sempat menguat pasca-polemik Piala Dunia U-20 dan ditetapkan sebagai capres dari PDI-P, tapi stagnan dalam sebulan terakhir," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam keterangannya, Minggu (3/6/2023).

“Sementara itu, Anies masih kesulitan keluar dari tren penurunan sejak akhir tahun lalu," ia menambahkan.

Memang, dalam setahun terakhir, elektabilitas Anies mengalami fluktuasi. Namun, belakangan, elektabilitasnya cenderung menurun.

Berikut ini elektabilitas Anies, Ganjar, dan Prabowo menurut survei Indikator Politik terhitung sejak Juli 2022:

Anies Baswedan

  • Juli 2022: 28,6 persen
  • Oktober 2022: 28,4 persen
  • Januari 2023: 24,2 persen
  • Februari 2023: 24,0 persen
  • April 2023: 22,2 persen
  • 5 Mei 2023: 21,8 persen
  • 30 Mei 2023: 18,9 persen

Ganjar Pranowo

  • Juli 2022: 29,6 persen
  • Oktober 2022: 31,3 persen
  • Januari 2023: 36,3 persen
  • Februari 2023: 35,0 persen
  • April 2023: 27,9 persen
  • 5 Mei 2023: 34,4 persen
  • 30 Mei 2023: 34,2 persen

Prabowo Subianto

Dihadapkan dengan Prabowo, elektabilitas Anies hanya di angka 26,5 persen. Sementara itu, angka elektoral Prabowo lebih dari dua kali lipat Anies, yakni 56,8 persen.

JIka dihadapkan dengan Ganjar, elektabilitas Anies di angka 34,5 persen. Sedangkan tingkat keterpilihan Ganjar sebesar 51,0 persen.

Adapun survei digelar pada 26-30 Mei 2023 melibatkan 1.230 responden. Responden dipilih menggunakan metode random digit dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak.

Para responden yang terpilih diwawancara melalui telepon. Dengan metode tersebut, margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9 persen.

Di bawah 20 persen

Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consluting (SMRC) juga menempatkan Anies di urutan ketiga bursa capres. Menurut survei tersebut, elektabilitas Anies berangsur-angsur turun sejak Januari 2023.

Namun demikian, survei ini menempatkan Ganjar di urutan pertama elektabilitas bakal capres, sedangkan Prabowo di posisi kedua.

Di bawah ini tren elektabilitas Anies, Ganjar, dan Prabowo menurut survei SMRC:

Anies Baswedan

  • Desember 2022: 29,9 persen
  • Januari 2023: 29,1 persen
  • Februari 2023: 26,2 persen
  • Maret 2023: 24,4 persen
  • April 2023: 24,2 persen
  • 5 Mei 2023: 22,6 persen
  • 31 Mei 2023: 19,2 persen

Ganjar Pranowo

Prabowo Subianto

  • Desember 2022: 28,6 persen
  • Januari 2023: 29,7 persen
  • Februari 2023: 30,6 persen
  • Maret 2023: 30,4 persen
  • April 2023: 33,0 persen
  • 5 Mei 2023: 33,3 persen
  • 31 Mei 2023: 33,5 persen

Survei ini digelar pada 30-31 Mei 2023 melibatkan 909 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak atau random digit dialing (RDD).

Responden diwawancara melalui telepon. Dengan metode ini, margin of error survei diperkirakan 3,3 persen.

Naik, lalu turun

Hasil jajak pendapat Litbang Kompas juga memperlihatkan elektabilitas Anies mengalami penurunan.

Dalam setahun terakhir, angka elektoral bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu mengalami fluktuasi. Namun, sejak awal 2023, elektabilitas Anies terus menurun.

Tingkat keterpilihan Anies belum mampu mengungguli dua pesaingnya, Ganjar dan Prabowo.

Berikut ini elektabilitas Anies, Ganjar, dan Prabowo menurut survei terbaru simulasi tiga nama versi Litbang Kompas:

Anies Baswedaan

  • Januari 2022: 25,5 persen
  • Juni 2022: 25,3 persen
  • Oktober 2022: 28,2 persen
  • Januari 2023: 26,8 persen
  • Mei 2023: 23,2 persen

Ganjar Pranowo

  • Januari 2022: 36,1 persen
  • Juni 2022: 37,0 persen
  • Oktober 2022: 39,9 persen
  • Januari 2023: 44,2 persen
  • Mei 2023: 40,0 persen

Prabowo Subianto

  • Januari 2022: 38,4 persen
  • Juni 2022: 37,7 persen
  • Oktober 2022: 31,9 persen
  • Januari 2023: 29,1 persen
  • Mei 2023: 36,8 persen

Survei diselenggarakan Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023 melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Margin of error survei ini sebesar 2,83 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2023/06/07/05300031/elektabilitas-anies-terus-turun-hingga-buat-demokrat-gelisah-benarkah

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke