JAKARTA, KOMPAS.com - Survei terbaru Indikator Politik Indonesia memperlihatkan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo mencapai 79,2 persen.
Rinciannya, sebanyak 57,8 persen responden mengaku cukup puas, dan 21,4 persen responden sangat puas dengan kinerja Jokowi.
Sementara, responden yang merasa tidak puas dengan kinerja mantan Wali Kota Solo tersebut sebesar 19,4 persen. Sebanyak 14,7 persen responden mengaku kurang puas, dan 4,7 persen responden tak puas sama sekali.
Lalu, sebanyak 1,4 persen responden mengaku tidak tahu atau tak menjawab pertanyaan ini.
Indikator mencatat, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi ini cenderung meningkat, bahkan, mencapai titik tertinggi sejak Januari 2015 lalu atau tiga bulan setelah dia dilantik.
Sembilan bulan pertama memimpin pemerintahan atau Juni 2015, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi berada di angka 40, 7 persen. Angka ini menjadi yang terendah hingga saat ini.
Pada survei Januari 2022, approval rating terhadap presiden mencapai 75,3 persen. Besaran itu berangsur-angsur turun hingga berada di angka 58,1 persen pada survei Mei 2022.
Setelahnya, level kepuasan publik terhadap Jokowi merangkak naik dan mencapai 69,9 persen pada survei akhir Agustus 2022.
Namun, pada survei September 2022, kepuasan publik terhadap kepala negara kembali turun di angka 62,6 persen.
Selanjutnya, kepuasan publik terhadap Jokowi kembali mengalami kenaikan yakni 67,8 persen pada November 2022, lalu naik lagi menjadi 75,0 persen pada survei Maret 2023.
Pada survei periode April 2023, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi sedikit meningkat menjadi 75,5 persen. Lalu, naik kembali menjadi 76,3 persen pada survei awal Mei 2023.
Terbaru, pada survei akhir Mei 2023, approval rating kepala negara kembali meningkat menjadi 79,2 persen.
Survei yang sama memperlihatkan bahwa mayoritas publik yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi cenderung memilih bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024, Ganjar Pranowo.
Lalu, sebanyak 37,6 persen mengaku bakal memilih bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Sementara, masih dari kelompok responden yang sama, yang mengaku mendukung bakal capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, sebanyak 13,9 persen.
Kemudian, responden yang merasa kurang atau tidak puas atas kinerja Jokowi cenderung memilih Prabowo Subianto. Dari 19,4 responden yang kurang atau tidak puas dengan kerja presiden, sebanyak 40,4 persen mengaku akan memilih Prabowo.
Jumlah tersebut tak terpaut jauh dari perolehan suara Anies. Sebanyak 38,3 persen responden yang tidak puas dengan kinerja Jokowi mengaku akan memilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Adapun survei ini digelar pada 26-30 Mei 2023 melibatkan 1.230 responden. Responden dipilih menggunakan metode random digit dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak.
Para responden yang terpilih diwawancara melalui telepon. Dengan metode tersebut, margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/05/15115411/survei-indikator-kepuasan-publik-terhadap-kinerja-jokowi-79-persen-tertinggi