Salin Artikel

Survei Litbang "Kompas": Bakal Cawapres yang Dinilai Cocok Dampingi Ganjar

Dari 10 nama yang ada, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno merupakan dua figur yang memperoleh suara teratas.

"Sandiaga dan Kamil pun paling banyak dipilih sebagai bakal cawapres yang tepat bagi Ganjar," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Rabu (24/5/2023).

Menurut hasil survei, ada 14,9 responden yang menilai Ridwan Kamil cocok mendampingi Ganjar. Sedangkan 14,1 persen responden menganggap Sandiaga Uno yang cocok berduet dengan Ganjar.

Untuk diketahui, survei Litbang Kompas memiliki margin of error lebih kurang 2,83 persen.

Kendati demikian, perolehan responden yang memilih Sandiaga Uno sebagai pendamping Ganjar meningkat dari 11,9 persen pada Januari 2023. Sedangkan yang memilih Ridwan Kamil turun dari 16 persen pada Januari 2023.

Selain Ridwan Kamil dan Ganjar, nama lain yang dianggap cocok mendampingi Ganjar adalah Prabowo Subianto 11,5 persen; Anies Baswedan 9,9 persen; dan Erick Thohir 7,6 persen.

Sementara itu, nama-nama lain yang disurvei tingkat keterpilihannya untuk mendampingi Ganjar berada di bawah 6 persen, yakni Agus Harimurti Yudhoyono 5,8 persen, Puan Maharani 3,5 persen; dan Andika Perkasa 2 persen.

Kemudian, Airlangga Hartarto 1,5 persen; Khofifah Indar Parawansa 1,1 persen; dan Yenny Wahid 0,7 persen; sedangkan ada 27,35 responden yang menjawab 'tidak tahu/rahasia'.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.

Terkait nama cawapres pendamping Ganjar, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebelumnya meminta publik untuk bersabar menunggu.

Megawati mengaku bakal melakukan kontemplasi atau merenung untuk dapat melihat lebih jernih siapa sosok yang layak mendampingi Ganjar.

“Tetapi mungkin bisa saja kalau umpamanya besok, tapi saya hitung-hitung dulu dong, waktu saya di Batu Tulis ada sebutan kontemplasi, jadi nanti mungkin merenung dulu, kontemplasi lagi, tapi satu lho tujuan saya, Indonesia Raya,” ujar Megawati pada 30 April 2023.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/24/07051861/survei-litbang-kompas-bakal-cawapres-yang-dinilai-cocok-dampingi-ganjar

Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke