Salin Artikel

Sepekan Pendaftaran Bacaleg: Partai "Deadliner", Jalanan Macet, dan Artis yang Jadi Andalan "Vote Getter"

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendaftaran bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPR akhirnya ditutup pada Minggu (14/5/2023) malam. Tak kurang dari 18 partai politik yang sebelumnya dinyatakan sebagai peserta pemilu, yang mendaftar.

Partai Buruh menjadi partai terakhir yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU pada minggu malam, setelah seharian hingar bingar pendaftaran berlangsung seharian. Total, ada tujuh parpol yang mendaftar secara serempak, kemarin.

Selain Partai Buruh, enam parpol lainnya yaitu Partai Solidaritas Indonesia, Partai Demokrat, Perindo, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Gelora, dan Golkar.

KPU sendiri diketahui sudah membuka proses pendaftaran itu sejak 1 Mei yang lalu. Namun, pendaftaran parpol baru mulai ramai selama sepekan terakhir.

Berbagai kejadian menarik terekam selama proses pendaftaran itu. Apa saja?

PKS pertama

Partai Keadilan Sejahtera menjadi partai pertama yang mendaftarkan bacalegnya ke KPU pada 8 Mei lalu. Tanggal itu sengaja dipilih menyesuaikan dengan nomor urut delapan yang kini dipakai PKS di Pemilu 2024.

Iring-iringan senam dan marching band mewarnai proses penyerahan berkas pendaftaran, menambah semarak suasana di sepanjang Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, lokasi KPU berada.

Keriuhan simpatisan pun juga terlihat pada penyerahan berkas bacaleg parpol lainnya. Mengikuti jejak PKS, mereka juga membawa arak-arakan hingga parade budaya ketika menyerahkan berkas itu.

Secara berurutan, Hanura menjadi partai kedua yang menyerahkan berkas pada Rabu (10/5/2023). Disusul kemudian oleh PDI Perjuangan, Nasdem, Partai Ummat dan Partai Garuda pada Kamis (11/5/2023).

Selanjutnya ada Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan pada Jumat (12/5/2023) dan Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Sabtu (13/5/2023).

Sementara pada Minggu (14/5/2023) kemarin, ada tujuh parpol seperti yang disebutkan di atas yang menyusul mendaftar.

PDI-P dan Nasdem tak saling bertemu

Meskipun mendaftar pada hari yang sama, elite PDI-P dan Nasdem tidak saling bertemu di Kantor KPU. Padahal, jadwal pendaftaran bacaleg kedua parpol hanya terpaut sejam.

Elite PDI-P mendaftarkan terlebih dulu bacalegnya ke KPU. Rombongan elite PDI-P tiba menggunakan dokar diiringi pawai budaya pada pukul 09.42 WIB. Mereka pun selesai melakukan pendaftaran dan meninggalkan kantor KPU pada pukul 11.13 WIB.

Sekitar 40 menit setelah rombongan PDI-P pergi, elite Partai Nasdem baru terlihat memasuki kantor KPU.

Diketahui, belakangan hubungan PDI-P dan Partai Nasdem seperti "perang dingin" setelah Nasdem, yang sebetulnya merupakan partai koalisi pendukung pemerintahan Jokowi, memutuskan membuat poros politik sendiri pada Pemilu 2024 dengan mengusung Anies Baswedan.

Nasdem diketahui sempat memasukkan nama Ganjar Pranowo, kader PDI-P, sebagai salah satu kandidat yang berpeluang mereka usung sebagai capres 2024, sebelum pilihan akhirnya jatuh kepada Anies Baswedan.

Hal ini sempat memicu komentar Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang mengaku heran ada partai politik mengusung orang yang bukan kadernya.

Selain itu, Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat juga pernah berkomentar bahwa menteri-menteri Jokowi yang berasal dari partai besutan Surya Paloh itu sebaiknya mengundurkan diri, karena dianggap sudah tak sejalan dengan visi presiden.

Teranyar, Nasdem tak masuk daftar partai politik yang ketua umumnya diundang Jokowi dalam pertemuan di Istana Merdeka, Selasa (8/5/2023).

Jalan macet dan cekcok

Animo tinggi para simpatisan, ditambah mobilisasi besar-besaran dari sejumlah partai politik yang mendaftar, membuat Jalan Imam Bonjol tumpah-ruah oleh manusia.

Kemacetan panjang selalu terjadi setiap kali giliran partai besar. Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, hanya disisakan 1 ruas jalan untuk kendaraan melintas. Mobil dan motor, termasuk milik aparat, diparkir di trotoar. Rumput-rumput pembatas jalan terinjak-injak. Sampah-sampah berceceran.

Tingginya antusiasme simpatisan ini tak diimbangi dengan sosialisasi yang baik dari partai politik, menyebabkan ricuh di depan kantor KPU RI.

Massa ingin masuk ke dalam kantor lembaga penyelenggara pemilu itu, namun secara aturan yang diizinkan masuk hanyalah mereka yang memiliki tanda pengenal dari KPU.

Situasi ini terjadi pada pendaftaran bacaleg PAN dan Gerindra. Massa simpatisan dan pasukan Jagat Saksana KPU RI terlibat saling dorong dan adu mulut.

Ramai-ramai mepet tenggat

Tercatat 7 partai politik mendaftarkan bacalegnya di hari terakhir, kemarin. Dari 7 partai politik itu, hanya PSI, Demokrat, dan Perindo yang relatif tepat waktu, yakni sekitar pukul 08.00, 14.00, dan 16.00. Sisanya molor, bahkan mengajukan permintaan mundur.

Partai Gelora mundur dari jadwal pukul 15.00 ke 18.34. Golkar dari pukul 16.44 ke 20.29. PKN dari 17.00 ke 19.56. Buruh dari 13.00 ke 22.33.

Partai Buruh bahkan sampai membawa mesin printer ke kantin KPU RI guna mencetak sejumlah dokumen yang diperlukan.

Pesohor nyaleg

Fenomena rekrutmen selebriti dan pesohor untuk menjadi bacaleg masih menjamur pada Pemilu 2024 ini. Sebagian partai politik, semisal Perindo, tak sungkan mengakui bahwa para pesohor ini diharapkan dapat menjadi vote getter bagi partainya.

Sebagian bacaleg lain merupakan pesohor yang sudah lama jadi kader partai politik dan sempat mencoba peruntungannya pada Pemilu 2019 pula. Berikut beberapa di antaranya:

Gerindra

Ahmad Dhani, Melly Goeslaw, Ari Sihasale, Rachel Maryam, Jamal Mirdad.

PKB

Tommy Kurniawan, Iyeth Bustami, Arzeti Bilbina, Camelia Lubis, Zora Vidya, Norman Kamaru

PAN

Eko Patrio, Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu, Muchtar Lutfi alias Opie Kumis, Ely Sugigi, Surya Utama (Uya Kuya), Astrid Kuya (istri Uya Kuya), Desy Ratnasari, Verrel Bramasta, Primus Yustisio, Tom Liwafa

PDI-P

Rano Karno, Rieke Diah Pitaloka, Krisdayanti, Harvey Malaiholo, Nico Siahaan, Once Mekel, Marcel Siahaan, Taufik Hidayat Udjo, Denny Cagur, Tamara Geraldine, Sari Kuswoyo, Lita Zen, Andre Hehanusa, Lucky Perdana

Nasdem

Reza Artamevia, Choky Sitohang, Annisa Bahar, Ali Syakieb, Didi Riyadi, Nafa Urbach, Diana Sastra, Ramzi

PKS

Sunarji alias Narji

Demokrat

Dede Yusuf, Ingrid Kansil, Dina Lorenza, Emilia Contessa, Arumi Bachsin

Perindo

Chef Arnold, Aiman Witjaksono, Prabu Revolusi, Yusuf Mansur

PSI

Rony Immanuel alias Mongol, Doadibadai Hollo alias Badai

KPU verifikasi administrasi sebulan lebih

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, menegaskan bahwa sesuai Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2023, pihaknya akan melanjutkan pencalegan dengan penelitian dokumen persyaratan yang telah diserahkan selama masa pendaftaran.

Tahapan verifikasi administrasi ini berlangsung mulai 15 Mei hingga 23 Juni 2023.

"Ada dua kategori yang digunakan untuk penilaian atau penelitian yaitu, yang pertama, kebenaran dokumen persyaratan dan juga keabsahan dokumen persyaratan," kata Hasyim dalam jumpa pers, Minggu malam.

"Pada masa verifikasi atau penelitian dokumen administrasi itu yang akan digunakan kategori penilaian itu apakah dokumennya sudah benar dan sah atau belum?" lanjutnya.

Hasyim melanjutkan, jika ada dokumen yang belum benar dan sah, maka partai politik diberi kesempatan untuk memperbaiki dokumen tersebut pada masa perbaikan.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/15/07401181/sepekan-pendaftaran-bacaleg-partai-deadliner-jalanan-macet-dan-artis-yang

Terkini Lainnya

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke