Yakni dalam kaitannya hubungan antara pemerintah (G to G) dan hubungan antara bisnis (B to B).
"Dalam kerja sama business to business (B to B), sudah terbentuk sebanyak 18 kesepakatan yang memiliki nilai kurang lebih Rp 27,9 triliun," ujar Retno dilansir siaran pers Sekretariat Presiden pada Senin (17/4/2023).
“Yaitu di sektor sustainibility dan transisi energi, investasi, inovasi start up dan making Indonesia 4.0,” lanjut dia.
Kemudian, untuk G to G telah dilakukan penandatanganan dua kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jerman yaitu pertama Joint Declaration of Intent on Join Economic and Investment Commitee.
"Mengenai pembentukan forum gabungan sektor pemerintah dan swasta untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi,” jelas Retno.
Kemudian, hasil lainnya adalah Joint Declaration of Intent in The Feed of Digitalization antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Digital dan Transformasi Jerman untuk mendukung pengembangan transformasi digital.
Sementara itu, lanjut Retno, pada Minggu (16/4/2023), Presiden Jokowi bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Guesthouse Lower Saxony, Hannover, Jerman.
Pertemuan tersebut merupakan salah satu kegiatan pada hari kedua lawatan Jokowi ke Jerman.
Retno mengungkapkan, bahwa saat berbincang dalam pertemuan bersama Kanselir Jerman, Presiden Jokowi menekankan pentingnya mewujudkan hubungan ekonomi yang setara antara Indonesia-Jerman dan Indonesia-Uni Eropa.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Hannover, Jerman pada Sabtu (15/4/2023) malam waktu setempat.
Selama di Jerman, Presiden Jokowi melalukan sejumlah agenda, antara lain menghadiri Hannover Messe 2023, melakukan pertemuan bisnis hingga menghadiri pertemuan bilateral.
https://nasional.kompas.com/read/2023/04/17/10592271/kunjungan-jokowi-ke-jerman-hasilkan-kesepakatan-senilai-rp-279-triliun