Salin Artikel

Rutan KPK Gelar Shalat Tarawih, Imamnya Sesama Tahanan

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka korupsi yang mendekam di rumah tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menunaikan ibadah shalat tarawih dengan imam dan bilal (pemandu) yang berasal dari sesama tahanan.

"(Imam tarawih dan bilalnya) sesama tahanan," kata Kepala Rutan KPK Ahmad Fauzi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/3/2023).

Fauzi mengatakan, para tahanan mendirikan shalat tarawih di rutan masing-masing yakni, rutan pada kavling C1 atau gedung KPK lama, gedung Merah Putih, dan Pomdam Jaya Guntur.

Ia mengatakan, KPK tetap memenuhi hak beribadah para tahanan yang memeluk Islam selama bulan Ramadhan.

"Tempat tarawih di masing-masing tempat penahanan baik di C1, Guntur, dan K4 (gedung Merah Putih," ujar Fauzi.

Selain itu, KPK juga menggeser jadwal pemberian makan bagi tahanan yang menjalankan ibadah puasa pada waktu sahur dan mendekati waktu berbuka.

Menjelang Maghrib, selain menu berbuka, para tahanan juga mendapatkan takjil.

Perubahan jadwal makanan ini sesuai dengan kontrak yang telah diteken KPK dengan pihak katering.

"Hal ini sesuai dengan kontrak dengan pihak ketiga," tutur Fauzi.

Sebelumnya, Mentri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis (23/3/2023.

Penetapan ini disampaikan setelah Kementerian Agama menggelar sidang Isbat dengan sejumlah perwakilan organisasi masyarakat (Ormas) Islam di Indonesia.

Kemudian, Komisi VIII DPR, Majelis Ulama Indonesia (MUI), BMKG, Badan Informasi Geospasial, ahli falak.

"Kita bersepakat secara mufakat, bahwa 1 Ramadhan jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023 Masehi," ujar Yaqut dalam jumpa pers di Kemenag, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2023).

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/22/20303871/rutan-kpk-gelar-shalat-tarawih-imamnya-sesama-tahanan

Terkini Lainnya

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke