Salin Artikel

Yusril Ihza Mahendra PBB Tiba di Markas PPP

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra tiba di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jakarta Pusat, Senin (13/3/2024). Yusril disebut akan membahas sistem pemilu hingga peluang koalisi PPP dengan PBB.

Pantauan Kompas.com  di lokasi, kedatangan Yusril disambut langsung oleh Plt Ketua Umum PPP Mardiono. Keduanya langsung berpelukan ketika bertemu.

Mardiono dan Yusril enggan berkomentar perihal pertemuan tersebut dan langsung masuk ke ruang rapat. Mereka baru mau membeberkan apa yang dibahas usai pertemuan selesai.

Ditemui terpisah, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) mengatakan, pembahasan soal sistem proporsional tertutup atau terbuka pasti tidak akan terhindari dalam pertemuan ini.

Awiek menyebut, pertemuan ini akan menjadi ajang bertukar pikiran antara PBB dan PPP untuk berbagai hal.

"Bisa jadi ini menjadi ajang tukar pikiran satu sama lain, dan itu hal bagus. Apakah akan tercapai kesepakatan atau tidak, tentu itu nanti. Yang sekarang bagaimana dari PBB dan juga PPP bertukar pikiran, itu dulu yang terpenting," kata Awiek.

Awiek menjelaskan, baik sistem pemilu terbuka maupun tertutup pasti memiliki keuntungannya masing-masing. Hanya saja, PPP saat ini berada dalam posisi menolak sistem pemilu tertutup, bersama dengan tujuh partai parlemen lainnya.

"Memang hari ini bolanya ada di Mahkamah Konstitusi, kita enggak bisa ngapa-ngapain juga. Yang memiliki kewenangan adalah sembilan hakim konstitusi," tuturnya.

Menurut Awiek, sistem pemilu yang berjalan saat ini sebenarnya sudah bagus dan harus dipertahankan.

Akan tetapi, apabila MK sudah memutuskan hal lain, maka keputusan itu sudah tidak bisa diintervensi lagi.

Lebih jauh, kata Awiek, PPP sudah berbicara dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) secara informal perihal pertemuan dengan PBB. Dia memastikan partai di KIB hingga saat ini masih solid.

Walau begitu, Awiek menyadari, belum ada koalisi Pemilu 2024 yang resmi terbentuk hingga hari ini.

"Yang resmi nanti di KPU, ibarat orang ini lagi tunangan semuanya. Periode lalu bahkan ada anggota koalisi salah satu kelompok koalisi bergabungnya saat proses menuju KPU. Bahkan ada figur cawapres berganti di last minute," kata Awiek.

"Sebelum jalur kuning melengkung, semua sangat mungkin terjadi. Bahkan janur kuning melengkung, penghulu enggak dateng, enggak jadi nikah, barang itu," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy (Rommy) menyebut Yusril dan pengurus PBB akan membahas sejumlah hal di markas PPP.

"Pertama, silaturahmi antar partai politik. Sebagai sesama parpol berbasis Islam, PPP dan PBB memiliki akar sejarah yang sama," ujarnya saat dimintai konfirmasi.

 Rommy menjelaskan, bukan tidak mungkin PPP dan PBB akan bekerja sama untuk Pilpres 2024.

Untuk saat ini, PPP  berada di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN. Partai di KIB mengeklaim mereka terus menguatkan internal koalisi.

Kemudian, kata Romahurmuziy, pertemuan PBB dan PPP hari ini, mungkin saja juga akan membahas soal sistem proporsional tertutup untuk Pemilu 2024.

"Kedua, mengingat PBB mengajukan diri sebagai pihak terkait di judicial review MK, tak tertutup kemungkinan Pak Yusril akan membagi pandangannya soal ini," imbuhnya.

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/13/15002981/yusril-ihza-mahendra-pbb-tiba-di-markas-ppp

Terkini Lainnya

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke