Salin Artikel

Golkar Dikabarkan Merapat ke Gerindra-PKB, PPP Sebut Belum Ada Koalisi yang Final

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengingatkan, hingga saat ini belum ada koalisi partai politik yang final sehingga perubahan susunan koalisi masih dimungkinkan.

Hal ini ia sampaikan merespons pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang menyebut Partai Golkar semakin dekat dengan koalisi Partai Gerindra dan PKB.

"Bagi saya, yang namanya koalisi, apakah KIB atau Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau Koalisi Perubahan itu bukan koalisi yang sudah final, jadi masih terbuka untuk bertambah atau berkurang," kata Arsul di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (13/3/2023).

Seperti diketahui, Partai Golkar dan PPP berada dalam satu perahu koalisi yang sama yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional.

Arsul pun mengakui bahwa partai-partai yang tergabung dalam suatu koalisi bisa berpindah ke koalisi yang lain, termasuk PPP.

"Kalau (bicara) kemungkinan, sampai kita daftar ke KPU itu tidak bisa dinafikan," ujar Arsul.

Namun, ia berpadangan, terlalu dini apabila sejumlah pihak sudah memprediksi ada partai politik tertentu yang akan berpindah perahu koalisi.

"Maksud saya misalnya, kok PPP mau pindah ke koalisi lain itu masih terlalu prematur, karena apa, karena kita belum bicara soal siapa capres dan cawapres," kata Arsul.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengeklaim bahwa Partai Golkar semakin dekat untuk berkoalisi dengan Gerindra dan partainya menjelang Pemilu 2024 tetapi ia mengakui bahwa koalisi itu belum terjalin.

"Belum, tapi kita saling komunikasi intensif dengan Golkar," ujar Muhaimin dalam acara Woman's Day Run 10K kepada wartawan, Minggu (12/3/2023).

Sudah sangat dekat. Artinya, PKB, Golkar, Gerindra semakin dekat. Kedekatan itu menjadi poin untuk menguatkan koalisi PKB-Gerindra," ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang digawangi PKB dan Gerindra belum final. Komunikasi politik, kata Muhaimin, terus dibangun dengan siapa saja.

"Sebagai bagian dari proses untuk mematangkan, menguatkan," lanjutnya.

"Semakin banyak koalisi yang bergabung semakin bagus," tambah Muhaimin.

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/13/13072621/golkar-dikabarkan-merapat-ke-gerindra-pkb-ppp-sebut-belum-ada-koalisi-yang

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke