Salin Artikel

Sandiaga: Ada yang Masih Marah karena Saya Masuk ke Pemerintah

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan ada pendukung atau orang di sekitarnya yang masih marah karena Sandi memilih untuk masuk ke dalam pemerintahan.

Pasalnya, pada Pemilu 2019, Sandi yang maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto menghadapi Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin.

Namun demikian, pasangan Prabowo-Sandi kalah. Usai kalah, mereka diajak masuk ke dalam kabinet pemerintahan Jokowi alih-alih menjadi oposisi.

Hal tersebut Sandi sampaikan dalam program Gaspol yang ditayangkan akun YouTube Kompas.com, Kamis (23/2/2023).

"Ya di awal iya. Tapi saya jelaskan satu per satu, ada yang tetap masih marah sampai sekarang," ujar Sandi.

Sandi mengatakan, setelah dirinya menjelaskan keputusannya itu kepada para pendukung, sebagian besar dari mereka bisa memahami.

Dia menyebut banyak orang yang bersikap obyektif dan tidak terbawa perasaan (baper) dengan keputusannya masuk ke pemerintahan, lantaran melihat tantangan yang Indonesia hadapi ke depannya.

"Jadi mereka bisa menerima," ucapnya.

Walau begitu, kata dia, tetap saja ada sekelompok kecil pendukung yang masih kukuh menyatakan Sandi adalah seorang pengkhianat.

Sandi menegaskan bahwa apa yang dia lakukan itu murni untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Tapi memang ada yang... Ya sekelompok kecil lah, yang sampai sekarang, 'wah ini pengkhianatan', dan sebagainya. Jadi saya ingin terus menyentuh dari lubuk hati yang paling dalam, bahwa ini kami lakukan murni untuk kebaikan bangsa dan negara. Ini untuk kepentingan NKRI," jelas Sandi.

Sementara itu, Sandi ingin membawa semangat persatuan ini untuk Pemilu 2024. Sehingga, pada akhirnya, semua pihak di Indonesia akan ikut dalam membangun negeri secara bersama.

Hanya saja, Sandi mengatakan, ruang bagi pihak-pihak yang ingin menjadi oposisi harus tetap ada.

"Lalu, bagaimana dengan oposisi? Boleh saja. Silakan kalau yang mengambil semangat untuk berada di luar pemerintah, itu juga merupakan bagian daripada demokrasi," paparnya.

"Ya, move on, dan kita menatap ke depan, jangan tatap ke masa lalu," imbuh Sandi.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/24/08330861/sandiaga-ada-yang-masih-marah-karena-saya-masuk-ke-pemerintah

Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke