Perang Rusia-Ukraina akan genap satu tahun pada Jumat (24/2/2023) besok. Namun, kontak senjata antara kedua negara belum juga mereda.
Skenario pertama menurut Hikmahanto, salah satu negara kalah dan pimpinan negara menyatakan menyerah.
Ini kemudian membuat kedua negara semakin agresif melakukan serangan.
“Skenario ini yang membuat Rusia atau Ukraina dengan bantuan NATO (North Atlantic Treaty Organization) akan agresif melakukan serangan besar. Tentu masing-masing pihak akan bertahan sekuat tenaga. Skenario ini membuat perang di Ukraina semakin bereskalasi dan berpotensi meluas,” kata Hikmahanto dalam keterangannya, Kamis (23/2/2023).
Skenario kedua, lanjut Hikmahanto, adanya pergantian kepemimpinan di Rusia dan Ukraina sehingga pemimpin baru tersebut membuat kebijakan menghentikan perang.
“Pergantian ini bisa terjadi secara konstitusional, bisa juga inkonstitusional yang melibatkan operasi intelijen,” ujar dia.
Skenario ketiga, Hikmahanto mengingatkan adanya potensi zero sum game atau tidak ada pemenang dalam perang tersebut.
“Dalam skenario ini senjata nuklir sangat mungkin berbicara. Dunia secara keseluruhan pun akan terdampak,” kata Hikmahanto.
Skenario terakhir, upaya menghentikan perang oleh pihak ketiga tanpa membenarkan atau menyalahkan Ukraina atau Rusia.
“Upaya ini dilakukan oleh negara ketiga demi kemanusiaan dan demi menghindari krisis multidimensional yang akan dihadapi oleh dunia. Indonesia sebagai Ketua ASEAN masih relevan untuk berperan dalam skenario ini,” ujar Hikmahanto.
Sementara itu, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan bahwa perang Rusia-Ukraina membuat ancaman Indonesia semakin kompleks.
“Pada 2022 sampai 2024, kita punya resesi ekonomi menuju krisis ekonomi. Kita punya perang antarnegara besar Rusia-Ukraina, kita punya ketegangan perang dagang-ekonomi antara Amerika Serikat dengan China. Jadi numpuk. Semuanya menumpuk,” kata Andi dalam forum komunikasi di Kantor Lemhannas, Rabu (23/2/2023).
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/23/14034821/setahun-perang-rusia-ukraina-hikmahanto-ingatkan-potensi-zero-sum-game-dan