Namun, Richard tetap meminta maaf, karena hal itu telah menjadi niatnya sejak awal.
“Saya sempat bertanya iseng saja, 'Bagaimana Cad?',” ujar Liza dalam program Gaspol! Kompas.com, Kamis (9/2/2023).
“Ya takut, Mbak, ya tapi aku bersedia bertanggung jawab, dan aku benar-benar mau minta maaf,” katanya menirukan jawaban Richard.
Liza merupakan psikolog yang mendampingi Richard dan melakukan assesment test kepadanya.
Ia menuturkan, sejak pertama bertemu, Richard sudah mengatakan ingin meminta maaf jika ada kesempatan berjumpa dengan orangtua Yosua.
“Dia selalu mengatakan kalau ada kesempatan, dikasih jodoh, dan rezeki, dia pengin minta maaf. Dia pengin bersimpuh pada kedua orang tua almarhum,” sebut dia.
Liza meyakini bahwa permintaan maaf Richard pada keluarga Yosua dilakukan dengan tulus.
Meskipun demikian, dalam dunia psikologi belum ada metode yang bisa membuktikan ketulusan seseorang.
“Tapi di psikologi itu ada vibe, energi yang ditransfer, misalnya kita ketemu orang pertama kali bisa langsung suka, bisa enggak suka. Itu langsung ke transfer,” kata dia.
“Nah, bisa kita merasakanlah ketulusan Icad ketika bersimpuh di persidangan meminta maaf pada orangtua almarhum,” pungkasnya.
Diketahui, jaksa penuntut umum (JPU) meminta hakim untuk menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara pada Richard.
Dalam perkara ini, Richard dianggap terbukti melakukan pembunuhan berencana pada Yosua.
Adapun Richard sempat berlutut di hadapan kedua orangtua Yosua, yaitu Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.
Momen itu terjadi dalam sidang pada 25 Oktober 2022.
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/10/06480461/bharada-e-sempat-takut-minta-maaf-pada-keluarga-yosua
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.