Salin Artikel

Momen Jokowi dan Prabowo Saling Berbalas Pujian di HUT Gerindra

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-15 di Kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).

Pada peringatan tersebut, Presiden Joko Widodo tidak hadir secara langsung.

Namun, Kepala Negara memberikan ucapan selamat dan sambutan dalam bentuk video. Video itu diputar dalam layar besar yang disaksikan pengurus dan kader Gerindra.

Dipantau dari siaran langsung YouTube Gerindra TV, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tampak menyaksikan video dari Jokowi.

Prabowo duduk sejajar dengan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang mengapitnya.

Di samping Dasco tampak duduk Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno dan Hashim Djojohadikusumo.

Saat membuka pidato, Presiden Jokowi langsung menyinggung tentang elektabilitas Partai Gerindra.

"Pertama-tama, saya mengucapkan selamat ulang tahun Partai Gerindra yang ke-15. Saya juga ingin menyampaikan selamat atas prestasi Partai Gerindra yang luar biasa," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, jika kader partai terus bekerja keras maka elektabilitas Gerindra berpotensi unggul di pemilihan umum (pemilu) 2024.

Sejalan dengan hal itu, elektabilitas Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra pun berpeluang jadi yang tertinggi.

"Jika kerja keras dan didongkrak terus Partai Gerindra potensial menjadi yang teratas. Dan elektabilitas Pak Prabowo juga potensial menjadi yang tertinggi," kata Jokowi.

Mendengar pujian Jokowi untuk elektabilitas Prabowo, kader Gerindra yang hadir di lokasi pun bertepuk tangan.

Tepuk tangan juga dilakukan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Keduanya bertepuk tangan sambil tersenyum dan sama-sama memandang wajah Prabowo.

Sementara itu, Prabowo sendiri mengangguk kecil menanggapi pujian Jokowi. Kemudian wajah Prabowo tetap tidak lepas dari layar besar yang menampilkan sambutan Jokowi.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno yang juga duduk satu deret bersama Prabowo juga tampak fokus memandang layar besar.

Jokowi ucapkan terima kasih

Dalam kesempatan yang sama Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya atas dukungan Partai Gerindra dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk pemerintahan yang dipimpinnya.

Menurut Jokowi, dukungan dari Gerindra sangat membantu pemerintah dalam melakukan agenda-agenda besar bangsa.

"Saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pak Prabowo dan Partai Gerindra atas dukungannya kepada pemerintahan yang saya pimpin," ujar Jokowi.

"Dukungan Partai Gerindra sangat membantu pemerintah dalam melakukan agenda-agenda besar bangsa," tuturnya.

Antara lain, lanjut Jokowi mengendalikan pandemi Covid-19, melanjutkan reformasi struktural dan reformasi birokrasi, melanjutkan hilirisasi komoditas SDA serta memperbaiki ekosistem untuk UMKM.

"Saya juga mengajak Partai Gerindra untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kegotong-royongan agar kita mampu menghadapi tantangan," ungkap Jokowi.

"Dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Sekali lagi dirgahayu Partai Gerindra," tambahnya.

Pujian Prabowo untuk Jokowi

Usai sambutan dari Presiden Jokowi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya.

Di dalam pidatonya Prabowo melontarkan puja-puji ke Presiden Jokowi.

Prabowo mengatakan, sejak bergabung dengan pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Pertahanan, dia menjadi saksi betapa presiden bekerja keras untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

"Setelah saya gabung dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, saya menjadi saksi, saya melihat betapa beliau bekerja keras untuk cita-cita yang sama dengan cita-cita kita dan karena itulah saya mendukung beliau dan saya membela beliau sampai berhasil," kata Prabowo.

Prabowo mencontohkan kebijakan Jokowi ketika Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Saat itu, banyak yang menekan presiden agar melakukan lockdown.

Namun, menurut Jokowi, lockdown sulit diterapkan di Tanah Air lantaran berisiko mengganggu rakyat kecil yang bekerja dengan mengandalkan upah harian.

Akhirnya, Jokowi memutuskan untuk tidak menerapkan lockdown. Sebagai gantinya, sejumlah kebijakan pembatasan diberlakukan. Harapannya, Covid-19 terkendali, namun perekonomian rakyat kecil tak terganggu.

Meski, dikatakan oleh Prabowo, keputusan Jokowi saat itu menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan.

"Saya jenderal, saya ikut berkali-kali dalam aksi-aksi pertempuran. Saya melihat pemimpin yang bisa ambil keputusan dan pemimpin yang tidak bisa ambil keputusan. Beliau (Jokowi) adalah pemimpin yang bisa ambil keputusan dan keputusannya berani, kadang-kadang melawan tekanan dari mana-mana," ucap Prabowo.

"Ini harus kita akui dan saya minta kader partai Gerindra mengerti itu, saya bukan menjilat," tuturnya.

Prabowo membantah puja-pujinya ini hanya sekadar menjilat Jokowi. Menurutnya, sesuatu yang baik memang harus diakui. Jangan sampai, kesuksesan seorang pemimpin dihargai dengan cemoohan.

Prabowo justru menyayangkan pihak-pihak yang menurutnya kurang menghargai keberhasilan pemimpinnya sendiri.

"Saya lihat ada sifat bangsa Indonesia yang kadang-kadang kurang menghargai pemimpin-pemimpinnya sendiri. Ada sifat bangsa yang kadang-kadang tidak mau mengakui kehebatan bangsa kita sendiri," tutur mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/06/15052721/momen-jokowi-dan-prabowo-saling-berbalas-pujian-di-hut-gerindra

Terkini Lainnya

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke