Salin Artikel

KPK Sebut Kemenangan Praperadilan Direktur PT Loco Montrado Tak Gugurkan Materi Perkara Korupsi di PT Antam

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri menyatakan, kemenangan Direktur PT Loco Montrado, Siman Bahar dalam praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak menggugurkan materi perkara korupsi yang mengandungnya.

Adapun KPK sebelumnya menetapkan Siman Bahar sebagai tersangka dugaan korupsi pemurnian anoda logam menjadi emas.

Akan tetapi, saat ini KPK baru menahan satu orang tersangka yakni General Manager Unit BIsnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk, Dodi Martimbang. Sebab, gugatan Siman dikabulkan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

“Proses praperadilan itu kan menguji syarat formal saja, jadi sama sekali tidak menggugurkan secara materi dari perkara (korupsi) itu sendiri,” kata Ali dalam keterangannya, Jumat (3/2/2023).

Dia mengatakan, praperadilan hanya mempersoalkan proses formal penetapan seorang tersangka. KPK hanya perlu memperbaiki surat perintah penyidikan dan persoalan administrasi lainnya.

Selain itu, kata Ali, Siman bisa memenangkan praperadilan tersebut karena saat itu belum terdapat perhitungan dugaan kerugian negara dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Saat ini kan sudah ada hitungan kerugian keuangan negaranya, sehingga tentu kami lengkapi proses-proses administratif penyidikannya,” kata Ali.

Ali menyebut, KPK akan terus mengembangkan kasus dugaan korupsi di perusahaan pelat merah tersebut. Perkara tersebut terkait dugaan pelanggaran Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

“Saat ini kan sudah ada hitungan kerugian keuangan negaranya, sehingga tentu kami lengkapi proses-proses administratif penyidikannya,” tutur Ali.

Sebelumnya, KPK menahan Dodi Martimbang karena diduga telah membuat negara mengalami kerugian Rp 100,7 miliar.

Wakil Ketua Alexander Marwata mengatakan, pada 2017 Dodi secara sepihak menunjuk PT Loco Montrado untuk memurnikan anoda logam PT Antam. Padahal, PT Antam sebelumnya telah meneken kontrak karya dengan sejumlah perusahaan.

Dodi diduga tidak menggunakan kajian hasil site visit yang telah dibuat perusahaannya. 

Kajian itu menyebut bahwa PT Loco Montrado tidak berpengalaman maupun memiliki kemampuan teknis yang sama dengan PT Antam dalam hal pengolahan anoda logam.

“Akibat perbuatan tersangka Dodi Martimbang sebagaimana penghitungan BPK RI diduga mengakibatkan kerugian keuangan negara sejumlah Rp 100, 7 miliar," kata Alex dalam konferensi pers di kantor KPK, Jakarta, Selasa (17/1/2023).

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/03/14511961/kpk-sebut-kemenangan-praperadilan-direktur-pt-loco-montrado-tak-gugurkan

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke