Salin Artikel

Wapres Minta Aparat Tangkap KKB yang Berulah di Pegunungan Papua

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta aparat untuk menangkap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang kerap berulah di wilayah pegunungan Papua.

Ma'ruf menegaskan, aparat harus hadir melindungi warga dari kekerasan yang dilakukan oleh KKB.

"Kita minta supaya ada langkah-langkah lebih tegas untuk pertama melindungi masyarakat dari gangguan KKB dan juga mengawal dengan lebih ketat lagi," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

"Dan tentu menangkap kalau mereka melakukan gangguan, pengerusakan, atau pembakaran," ujar dia.

Wapres mengakui, situasi keamanan di Papua memang belum sepenuhnya kondusif, terutama di wilayah pegunungan.

Oleh karena itu, ia menegaskan, pemerintah juga tetap mengerahkan aparat untuk menjaga keamanan di samping mengedepankan pendekatan kesejahteraan di Papua.


Ma'ruf menekankan, aparat harus lebih siap dan tegas dalam menindak KKB agar masyarakat terlindungi.

"Jadi tidak dibiarkan begitu, tidak dilepas, tetapi diperketat untuk keamanannya sehingga mereka tidak mudah untuk melakukan gangguan ke masyarakat," ujar Ma'ruf.

Diketahui, KKB masih sering melakukan serangan di Papua yang turut menyasar masyarakat sipil.

Terbaru, terjadi penembakan terhadap pesawat kargo Trigana Air di Bandara Oksibil, Pegunungan Bintang, pada Senin (9/1/2023).

Penembakan itu menyebabkan ada bekas tembakan pada bagian-bagian pesawat seperti bagian bawah depan yang tembus hingga ke ruang kokpit.

Peristiwa tersebut kini sedang diusut oleh pihak berwenang.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/12/22014791/wapres-minta-aparat-tangkap-kkb-yang-berulah-di-pegunungan-papua

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke