Jokowi menekankan kembali bahwa pencabutan PPKM tersebut sudah berdasarkan kajian matang selama 10 bulan terakhir.
Kajian yang ada menunjukkan bahwa Indonesia mampu mengendalikan pandemi Covid-19.
"Angka bed occupancy ratio (BOR), positivity rate hingga kematian semua ada di standar WHO. Sehingga kita kemarin memastikan PPKM dicabut," ujar Jokowi dalam sambutannya setelah membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023).
"Dan ini semoga bisa mendorong, men-trigger ekonomi kita tumbuh lebih baik di 2023," katanya melanjutkan.
Meski demikian, Jokowi juga mengingatkan bahwa 2023 merupakan tahun ujian bagi perekonomian global maupun nasional.
"Tahun 2023 adalah ujian bagi ekonomi global maupun ekonomi kita (nasional)," ujar Jokowi.
Oleh karenanya, Jokowi mengatakan, tahun ini harus dihadapi dengan optimisme tapi harus tetap waspada.
Sebab, kondisi ekonomi global masih penuh ketidakpastian dan sulit dikalkulasikan.
Kepala Negara berharap pada 2023 ini ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 5 persen.
Berkaca dari pertumbuhan ekonomi pada 2022 lalu, Jokowi optimistis target itu bisa dicapai.
"Kita harapkan ekonomi kita masih bisa tumbuh di atas 5 persen. Kalau 2022 dipastikan sudah tumbuh di atas 5 persen, tapi ya kita harus optimis bisa menyelesaikan tantangan 2023, tahun ujian ekonomi dengan lebih baik," katanya.
Pengumuman itu disampaikannya secara resmi di Istana Negara dengan didampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Meski begitu, Jokowi meminta kepada seluruh masyarakat dan komponen bangsa untuk tetap hati-hati dan waspada terhadap situasi pandemi Covid-19 yang masih terjadi.
Masyarakat, kata Jokowi, harus tetap meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan dalam menghadapi penularan Covid-19.
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/02/10231441/ppkm-dicabut-jokowi-semoga-bisa-dorong-ekonomi-tumbuh-lebih-baik