Salin Artikel

Pernyataan Kapolri di Akhir 2022, Minta Maaf atas Ulah Sambo-Teddy Minahasa hingga Pamer Capaian

Sigit juga menyampaikan permohonan maaf terkait tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Pasalnya, tragedi tersebut bermula dari gas air mata yang dilontarkan polisi kepada suporter di tribun stadion.

Tak hanya meminta maaf, jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu turut memamerkan hasil kinerja Polri sepanjang 2022.

Sigit menyampaikan bahwa Polri di bawah kepemimpinannya telah memberantas teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, kasus judi, hingga investasi bodong.

Permohonan maaf Kapolri

Sigit meminta maaf kepada masyarakat atas tiga kasus besar yang melibatkan jajarannya.

Ketiga kasus tersebut yaitu kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo, kasus peredaran narkoba yang melibatkan Irjen Teddy Minahasa, serta tragedi di Stadion Kanjuruhan yang melibatkan satu personel Polda Jawa Timur dan dua personel Polres Malang.

“Saya sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia, terhadap kinerja dan perilaku, serta perkataan dari anggota kami yang mungkin tidak sesuai dengan harapan masyarakat,” ujar Sigit dalam Rilis Akhir Tahun Polri di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (31/12/2022).

Ia mengaku, kasus kematian Brigadir J yang melibatkan Sambo menjadi pukulan telak untuk kepolisian. Namun, pihaknya sudah berupaya menangani perkara itu secara obyektif dan adil.

“Teman-teman yang mengikuti bahwa peristiwa Duren Tiga saat ini semuanya sudah masuk ke persidangan,” sebut dia.

Kemudian, soal kasus narkoba yang melibatkan Teddy Minahasa, lanjut Sigit, pihaknya telah menetapkan enam anggota Polri sebagai tersangka, di samping lima tersangka lain.

"Ini juga sebagai bentuk komitmen kami untuk menerapkan zero toleran terhadap kasus narkoba,” ucap dia.

Soal tragedi Kanjuruhan, Sigit menuturkan, berkas perkara lima orang tersangka telah dinyatakan lengkap atau P21, sedangkan satu tersangka dalam proses melengkapi berkas.

"Kemudian, 20 personel saat ini kami proses dugaan kode etik, ada juga kami proses terkait pidana,” ujar Sigit.

Puluhan ribu kasus narkoba

Selanjutnya, Sigit mengungkapkan, jumlah kasus narkoba yang ditangani sepanjang 2022 lebih dari 30.000 kasus.

Menurut dia, barang bukti yang diamankan ditaksir mencapai triliunan rupiah.

“Kami menyelesaikan perkara sebanyak 33.169 perkara dengan nilai barang bukti sebesar Rp 11,02 triliun,” ungkap Sigit.

Sigit memaparkan, kasus narkotika dengan barang bukti jenis sabu menjadi kasus yang paling banyak diselesaikan penanganannya, yakni nilainya mencapai Rp 9,4 triliun.

Di sisi lain, ia menambahkan, secara keseluruhan, jumlah kasus yang ditangani Polri sepanjang 2022 turun 611 kasus atau sekitar 1,5 persen dibandingkan 2021.

“Tahun 2021 sebanyak 40.320 kasus dan tahun 2022 sebanyak 39.709 kasus,” ucap Sigit.

Sigit mengeklaim, penanganan kasus penyebaran dan penggunaan narkoba dapat menyelamatkan 104.461.569 jiwa.

“Jika permasalahan kejahatan narkoba ini dapat ditekan, maka kita akan menyelamatkan generasi muda kita yang ke depan memiliki usia produktif untuk menyongsong bonus demografi,” papar dia.

Berantas teroris MIT Poso

Sigit juga mengeklaim telah memberantas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Tahun 2022 kami nyatakan bahwa kelompok MIT telah berhasil diberantas,” ujar Sigit.

“Oleh karena itu, selanjutnya kami lanjutkan dengan upaya pemulihan keamanan,” sambung dia.

Adapun Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya di Poso telah menangkap tujuh orang anggota MIT pada 2021.

Sigit menyampaikan, pada 2022, sebanyak tiga anggota MIT telah ditangkap dan satu orang masih dalam pengejaran.

“Satu orang masih kami cari, namun diperkirakan sudah meninggal dunia. Kami sedang mencari jasadnya,” tutur dia.

Ia lantas meminta masyarakat tak perlu lagi khawatir karena kelompok MIT telah diberantas.

Masyarakat, lanjut Sigit, bisa beraktivitas dengan tenang karena kondisi keamanan telah terkendali.

“Yang bertani dapat berkebun kembali tanpa rasa takut,” ujar Sigit.

Ribuan kasus judi

Sigit juga mengeklaim, sepanjang 2022, Polri telah mengungkap 3.432 kasus perjudian. Ia mengatakan, kasus tersebut terdiri dari kasus judi konvensional dan online.

Total tindak pidana judi yang ditangani Polri meningkat signifikan dibandingkan 2021.

“Lalu, kami melakukan pembekuan 906 rekening judi bersama dengan Kemenkominfo, serta melakukan pemblokiran terhadap 436 website judi,” ungkap Sigit.

Ia berujar, Polri telah menangkap lima orang tersangka yang melarikan diri ke lima negara tetangga, yaitu Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

“Seluruh tersangka yang kabur ke luar negeri telah dibawa kembali ke Indonesia untuk dilakukan proses hukum,” ujar Sigit.

Tetapkan 5 tersangka kasus gagal ginjal anak

Sementara itu, kasus gagal ginjal akut yang menewaskan ratusan anak juga tidak luput dari capaian yang disampaikan Sigit.

Sigit mengatakan, saat ini sudah ada lima perusahaan yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus gagal ginjal akut pada anak.

"Kami telah memeriksa 12 saksi dan empat ahli, dan menetapkan lima perusahaan sebagai tersangka,” ujar Sigit.

Lima tersangka itu adalah PT Afi Farma, CV Chemical Samudera, PT Tirta Buana Kemindo, CV Anugrah Perdana Gemilang, serta PT Fari Jaya Pratama.

Sigit menegaskan, kepolisian bakal menegakkan hukum dengan tegas terkait kasus ini.

“Terkait kasus yang menyangkut anak-anak, kami tentunya melakukan langkah-langkah penegakan hukum secara serius,” sebut dia.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/01/06414101/pernyataan-kapolri-di-akhir-2022-minta-maaf-atas-ulah-sambo-teddy-minahasa

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke